ILUSTRASI - BBM langka. (Foto : Ist) |
Palu, Metrosulawesi.com – Sejumlah nelayan di Kota Palu Sulawesi Tengah kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Sebagian di antara mereka terpaksa berhenti melaut karena sulitnya mendapatkan BBM.
Seorang Nelayan, Erwin (32) kepada Metrosulawesi mengatakan, sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM belakangan ini. Padahal BBM adalah salah satu kebutuhan mereka untuk mengoperasikan mesin perahu untuk berburu ikan di laut.
Pria yang sudah berprofesi sebagai nelayan selama 20 tahun ini mengaku terpaksa harus menggunakan dayung untuk melaut.
“Susah sekali kita mau dapat bensin, apalagi kita kan butuhnya itu 4 sampai 5 liter, Pertamina biasa tidak mau kasih. Jadi kita juga biasanya akali, beli satu satu liter,” terangnya, Rabu (29/10/2014).
Menurut bapak 2 anak yang menekuni pekerjaanya sebagai nelayan sejak duduk di bangku sekolah ini, sebagian temannya sesama nelayan ada yang tidak turun melaut lagi karena sulitnya BBM.
“Itu perahunya teman-teman di ujung, dorang (mereka) tidak turun tangkap ikan karena tidak ada bensin itu,” katanya sembari menunjuk jejeran perahu nelayan yang terparkir rapi di sepanjang tepian pantai sekitaran jembatan lengkung, Kelurahan Lere.
Dia berharap, agar sulitnya mendapatkan BBM di Kota Palu tersebut bisa segera teratasi. Bahkan, menurutnya meski dinaikkan harga BBM mendatang tersebut tidak jadi masalah jika itu bisa mengatasi sulitnya mendapatkan BBM seperti saat ini.
“Mungkin itu politik pemerintah juga, supaya harga BBM bisa naik, tapi biarlah asalkan kita bisa dapat bahan bakar dengan mudah,” katanya.
Pria yang berpenghasilan rata rata Rp 50ribu per hari dari hasil tangkapannya ini berharap agar masalah BBM di Kota Palu bisa segera diatasi agar tidak berdampak lebih buruk lagi terhadap profesi nelayan yang juga bergantung pada bahan bakar tersebut.
Sementara itu, pantauan metrosulawesi.com, belakangan ini kerap kali terjadi antrean panjang hingga menimbulkan kemacetan di sejumlah stasiun penyaluran bahan bakar umum (SPBU) di Kota Palu. (by Tahmil Burhanudin Hasan)
Tidak ada komentar: