KIH Deklarasikan DPR Tandingan (foto: Kompas) |
Tak terima dengan kekalahan di DPR, partai-partai pendukung Jokowi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membentuk DPR Tandingan. Langkah yang sangat disayangakan, membuat suasana kebangsaan yang sudah kondusif kembali memanas. Demikian tanggapan Ulil dalam twitnya.
Menjadikan alasan "kedaulatan rakyat" untuk membikin pimpinan komisi tandingan di DPR ini menggelikan dan sekaligus mengenaskan.
Untung Prabowo kemaren tidak mendaulat dirinya sebagai presiden tandingan. Kalau iya kayak yg di DPR itu, njuk piye?
Ternyata Prabowo malah lebih dewasa daripada Koalisi Indonesia Hebat. Dia mau ketemu Jokowi, hadiri pelantikannya, dan apresiasi kabinetnya.
Dakwah "revolusi mental" tampaknya perlu diamalkan oleh koalisi pendukung Jokowi di DPR sebelum oleh yg lain2. :)
Tahun 2004, Koalisi Kerakyatan yg dukung SBY kalah di DPR. Koalisi Kebangsaan sapu bersih pimpinan DPR. Tak ada "goro2" bikin tandingan.
Ini semua bermula dari "kekakuan" Sang Ibu dan tak adanya kelenturan politik pada PDIP. Yg jadi korban banyak pihak. Sayang.
Jokowi adalah "new hope". Tetapi harapan baru ini susah diwujudkan jika arena politiknya ndak kondusif. Ini yg saya khawatirkan.
Menjadikan arena politik yg semula tak kondusif menjadi kondusif adalah tugas seorang pemimpin (presiden).
*dari twit @ulil (30/10/2014)
Tidak ada komentar: