Musibah membawa berkah? Setelah kasus bully Jokowi ramai dibicarakan publik, bahkan di media sosial twitter ramai dengan tagar #SaveTukangSate, MA dapat duit Rp. 10 juta. Sontak, media sosial pun semakin heboh.
Adalah Komunitas Jaringan Merah Putih (JMP) mengunjungi pelaku bully Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), seperti yang dilansir Okezone, Jum’at (31/10/2014).
Ketua Presidium JMP, Nani S Deyang datang bersama sepuluh anggotanya sekira pukul 17.00 WIB. Selain itu, kedatangannya juga terkait dengan memberikan bantuan modal usaha kepada keluarga.
“Kami kasih Rp10 juta, kalau progressnya bagus, kami tambah,” ujar Nani.
JMP berharap kehidupan MA bisa mandiri selepas keluar dari masa penahanan. “Biar dia tidak jadi buruh, tapi buka usaha sendiri sama keluarganya,” lanjutnya.
JMP berencana memberikan dukungan secara penuh kepada keluarga MA, termasuk mengirim anggota yang mendampingi dalam merintis usaha.
“Ada Ibu Lydia, bantuannya ada Rp34 juta, tapi diberikan bertahap,” tukasnya.
MA Sempat Depresi, Penghina Jokowi Berangsur Sehat
Muhammad Arsyad (MA), warga Ciracas, Jakarta Timur, yang ditahan lantaran menghina Presiden Joko Widodo sempat depresi. Dia bahkan dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati karena kondisi kesehatannya menurun.
Namun, hari ini kondisi Arsyad mulai pulih. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Fadli Zon saat menjenguk Arsyad di Mabes Polri, Jumat (31/10/2014). Fadli menjenguk Arsyad bersama ibu kandungnya Arysad, Mursida.
Menurut Mursida, anaknya dalam keadaan sehat. “Alhamdulilah sehat,” ujarnya.
Mursida mengaku sangat bahagia setelah bertemu anaknya. “Sehat,” ujar Mursida sambil tersenyum. (piyungan)
Tidak ada komentar: