Hari Ketiga Berkuasa, Jokowi Semprot Jurnalis

Semalam, Kamis, 23 Oktober 2014, Jokowi yang dijadwalkan melakukan konferensi pers terkait kabinet pada sore hari, tiba- tiba menggelar konferensi pers di pintu samping Istana Merdeka, Jakarta sekitar pukul 22:15 WIB. Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dan mantan deputi tim transisi Jokowi-JK Kristiyanto ikut mendampingi.

Para jurnalis yang sudah menunggu dua jam di ruang wartawan, pun lari berhamburan dari kompleks istana negara menuju halaman sekretaris negara hingga pintu samping Istana merdeka.

Sampai di lokasi, konferensi pers ini berubah menjadi ajang Jokowi memaki para awak media. Dengan suara yang meninggi dan tangan menunjuk-nunjuk, Jokowi mengklarifikasi pembatalan acara pengumuman kabinet Rabu, 22 Januari 2014 malam di Terminal III pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Kemarin kamu-kamu kumpul di Tanjung Priok yang kumpulin siapa?", tanya Jokowi mengawali konferensi persnya dengan suara meninggi dan tangan menunjuk-tunjuk ke arah awak media.

"Biro pers, Pak!!", jawab awak media menanggapi pertanyaan Jokowi.

"Siapa?" tanya Jokowi dengan suara meninggi, sembari melanjutkan, "Kita menyiapkan tempat kok bilangnya dibatalkan?"

"Biro pers yang ajak kesana, pak," kata wartawan.

"Kamu nanya biro pers? Siapa yang batal? Enggak ada. Itu mempersiapkan," timpal Jokowi.

"Kalau nggak batal, kenapa kita disuruh pulang, Pak?", tanya salah seorang awak media.

Jokowi enggan menjawab pertanyan itu. Ia hanya menjelaskan masih menunggu rekomendasi ulang komisi pemberantasan korupsi (KPK) atas nama-nama kandidat menteri.

"Waktu ke KPK kan, ada yang harus diulang lagi. Ya kita ke KPK lagi," ungkap Jokowi.

Namun, kata Jokowi, hingga kini belum turun rekomendasi baru KPK atas nama-nama calon menteri Jokowi yang kembali diajukan.

"Sampe sekarang belum keluar dari KPK rekomendasi itu," jelasnya.

Jokowi mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari KPK pasca-rekomendasi awal KPK memberikan delapan nama kena tanda merah dan kuning sebagai tanda tidak diperbolehkan menjabat menteri.

"Kemarin yang sudah direkomendasikan tidak boleh, ya kita kasih yang baru. Kalau KPK sudah sampaikan, detik ini saya umumkan," serunya kesal.

Awak media masih bertanya-tanya, apakah Jokowi memahami ucapannya sendiri.

"Lha, Jokowi tu ngerti istilah batal gak sih? Kita sudah disuruh pulang, ya berarti acara kemarin itu batal kan?", cetus seorang jurnalis.

"Hari pertama, melanggar hukum. Hari kedua mengecewakan rakyat dan jurnalis lokal dan asing dengan pembatalan sepihak tanpa keterangan, hari ketiga, wartawan yang nunggu kepastian, malah kena semprot. Ini bisa jadi preseden buruk untuk ke depannya," ungkap salah satu jurnalis lain. (fs)

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply