JAKARTA -- Kasus penyebaran foto berbau pornografi yang menjerat MA mendapat sorotan luas. MA ditangkap aparat Bareskrim Polri lantaran ikut menyebarkan gambar olahan yang melibatkan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Banyak pihak menyayangkan mengapa perwakilan PDI Perjuangan melaporkan MA ke polisi dengan tuduhan menyebarkan gambar porno. Padahal, sebagian pihak paham bahwa PDI Perjuangan termasuk yang menolak UU Pornografi pada 2008 lalu.
Sontak hal itu mendapat sorotan aktivis PKS, Jonru Ginting. Melalui akunFacebook miliknya, Jonru menyindir pihak tertentu yang dulu menentang UU Pornografi disahkan, sekarang malah menjerat menggunakan aturan itu. Berikut statemen Jonru:
Selama ini mereka menuduh "sok suci" kepada orang2 yang anti pornografi.
Selama ini mereka paling gigih membela pornografi
Selama ini mereka menentang keras penutupan Dolly, dengan alasan HAMdan sebagainya.
Selama ini mereka yang menentang RUU Anti Pornografi.
TAPI KINI:
Ketika idola mereka - Jokowi - yang dihina dalam bentuk foto porno, mereka MARAH. Mereka berujar dengan berang, "Coba kalau ibu dan bapak kamu yang posenya dibuat porno seperti itu, dan disebarluaskan ke mana-mana. Bagaimana perasaan kamu?"
DUHAI TEMAN!
Saya merasa bersyukur dan bahagia membaca ucapan kamu yang seperti itu.
Saya bersyukur karena kini kamu sudah sadar BETAPA KEJINYA pornografi itu.
Sekarang coba bayangkan:
Bagaimana jika ibu kamu yang dijual sebagai pelacur di Dolly?
Bagaimana jika saudara perempuan kamu berpose porno di majalah Playboy?
Bagaimana jika anak perempuan kamu beradegan porno di sebuah blue film?
BAGAIMANA PERASAAN KAMU JIKA ITU TERJADI?
Sakit banget kan, rasanya?
Kalau sakit, kenapa selama ini kamu menentang RUU AntiPornografi?
Kenapa kamu menentang penutupan Dolly?
Kenapa kamu menuduh "sok suci" untuk orang-orang yang menentang pornografi?
===================
Kami juga TIDAK SUKA pada MA karena dia memposting foto porno.
Yang kami bela BUKAN perbuatan pornografinya.
Kami juga menentang perbuatan seperti itu, siapapun pelakunya.
Kami menentang tindakan pemerintah yang terlalu represif dan TERLALU LEBAY dalam menindak seorang warga tak berdaya.
Kenapa beraninya cuma pada tukang tusuk sate? Berani gak sama yang jual satelit?
Wassalam!
Selama ini mereka paling gigih membela pornografi
Selama ini mereka menentang keras penutupan Dolly, dengan alasan HAMdan sebagainya.
Selama ini mereka yang menentang RUU Anti Pornografi.
TAPI KINI:
Ketika idola mereka - Jokowi - yang dihina dalam bentuk foto porno, mereka MARAH. Mereka berujar dengan berang, "Coba kalau ibu dan bapak kamu yang posenya dibuat porno seperti itu, dan disebarluaskan ke mana-mana. Bagaimana perasaan kamu?"
DUHAI TEMAN!
Saya merasa bersyukur dan bahagia membaca ucapan kamu yang seperti itu.
Saya bersyukur karena kini kamu sudah sadar BETAPA KEJINYA pornografi itu.
Sekarang coba bayangkan:
Bagaimana jika ibu kamu yang dijual sebagai pelacur di Dolly?
Bagaimana jika saudara perempuan kamu berpose porno di majalah Playboy?
Bagaimana jika anak perempuan kamu beradegan porno di sebuah blue film?
BAGAIMANA PERASAAN KAMU JIKA ITU TERJADI?
Sakit banget kan, rasanya?
Kalau sakit, kenapa selama ini kamu menentang RUU AntiPornografi?
Kenapa kamu menentang penutupan Dolly?
Kenapa kamu menuduh "sok suci" untuk orang-orang yang menentang pornografi?
===================
Kami juga TIDAK SUKA pada MA karena dia memposting foto porno.
Yang kami bela BUKAN perbuatan pornografinya.
Kami juga menentang perbuatan seperti itu, siapapun pelakunya.
Kami menentang tindakan pemerintah yang terlalu represif dan TERLALU LEBAY dalam menindak seorang warga tak berdaya.
Kenapa beraninya cuma pada tukang tusuk sate? Berani gak sama yang jual satelit?
Wassalam!
Sumber: Republika.co.id
Tidak ada komentar: