JAKARTA – Pemerintah menerapkan kebijakan berbeda
tentang harga bahan bakar minyak dan tarif listrik. Ketika harga BBM
bakal bertahan hingga September, tak demikian dengan tarif listrik untuk pelanggan 900 VA.
Pemerintah memastikan kenaikan tarif listrik berlaku Juni mendatang
atau beberapa hari sebelum puasa. Saat ini, pemerintah sudah memilah
pelanggan PLN yang berhak mendapat subsidi dan tidak.
Karena itu, saat ini pemerintah sudah siap mengumumkan. Namun,
pemerintah masih menunggu hasil pembahasan di sidang kabinet. “Apakah
segera atau ditunda, tergantung situasi?” kata Menteri ESDM Sudirman
Said, seperti dilansir jpnn.com.
Sebelumnya, pemerintah sudah menurunkan harga premium dan solar
sebesar Rp 500 pada awal April lalu. Harga itu bahkan disebut-sebut tak
akan berubah hingga akhir tahun mendatang.
Sementara itu, warga Palu yang mendengar rencana kenaikan tarif ini
bereaksi keras. Betapa tidak, pelayanan yang diberikan PLN dinilai
sangat mengecewakan, terutama dalam hal pemadaman bergilir yang
dilakukan sejak sepekan terakhir.
“Tidak ada masalah kalau mau naik, tapi perbaiki dulu layanan. Jangan
lebih banyak mati lampunya baru harga dinaikkan,” ujar Ibrahim, warga
Palu Barat.
“Ini sangat tidak adil. Masak tarif mau dinaikkan padahal
penyediaanya sangat jelek, tidak bagus dan megecewakan,” komentar
Johannes yang juga warga Palu Barat.
“Macam-macam saja ini PLN. Lampu mati-hidup mati-hidup, eh ini mau naikkan tarif lagi,” ujar Rahmat kesal. (afd/jpnn/beritapalu.com)
Juni Tarif Listrik akan Naik, Warga Palu Bereaksi
Related News
Tidak ada komentar: