Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang perwakilan DPTW PKS Kepri Raden Hari Tjahyono di Batam, Kamis, (7/4/2016).
"Rasanya mustahil keputusan syura berjenjang yang melibatkan para masyaikh (para ustadz) bersepakat melakukan penzaliman terhadap kadernya sendiri," ujar Raden mewakili seluruh DPTW PKS Kepri.
Menurut Raden, ia bersama delapan orang DPTW PKS Kepri lainnya satu suara bahwa keputusan DPP PKS insya Allah untuk kemaslahatan dakwah. DPTW adalah gabungan tiga lembaga yang ada di PKS, yaitu Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Dewan Syariah Wilayah (DSW) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW).
Raden Hari yang juga sebagai Ketua DPW PKS Kepri menjelaskan setiap kader PKS itu bagai tentara yang siap ditempatkan di mana saja. Termasuk diberi amanah di mana saja maupun tidak diberi jabatan apapun. Karena bagi kader PKS untuk berkontribusi tidak harus di mimbar legislatif atau eksekutif.
Menurutnya posisi PKS tidak akan berubah. PKS akan setia berada di luar pemerintahan. Raden Hari berani menggaransi dicopotnya Fahri Hamzah dari semua jenjang keanggotaan di PKS tidak ada deal-deal politik hanya demi kursi kabinet Jokowi.
DPTW PKS Kepri percaya DPP PKS telah membuat keputusan yang sesuai dengan AD/ART dan UU Parpol yang berlaku. Mereka (DPTW) menyatakan semua kader PKS harus taat asas dan AD/ART tanpa terkecuali.
Terakhir, PKS Kepri menjamin keputusan di atas tidak mengganggu jalannya program-program nasional di Kepri. Dan soliditas kader-kader PKS insya Allah tetap terjaga. Seluruh pengurus dan kader di kota/kabupaten se Kepri menurutnya pun tetap solid.
Keterangan Foto: DPTW PKS Kepri Raden Hari Tjahyono (pks.or.id)
Tidak ada komentar: