Ketika Orang Tua yang Jadi Musuh Anaknya di Hadapan Allah SWT



Ilustrasi
Masih ingatkah para ayah dan ibu dengan sebuah tausiyah KH Zainudin MZ tentang kisah orang tua yang akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah namun akhirnya batal, ketika mereka hendak melangkahkan  kakinya masuk ke dalam surga namun mereka gagal dan dijebloskan ke neraka oleh anaknya sendiri?. sebuah perkataan yang perlu kita renungkan baik-baik. “kisah tentang sepasang suami istri yang sudah hampir melangkah menuju surga karena mereka orang yang sangat baik dan taat beribadah, namun dicegat oleh anaknya yang akan dimasukkan ke neraka oleh Allah karena si anak adalah ahli maksiat dan dosa.

Si anak protes pada malaikat, “Mereka memang baik dan taat beribadah. Tapi mereka tak pernah mengajari saya agama. Mereka tak pernah mengajari saya berbuat baik. Saya masuk neraka gara-gara mereka. Karena itu, saya minta keadilan. Tolong agar mereka dimasukkan ke neraka juga.”
Akhirnya sepasang suami istri ini tak jadi masuk surga. Mereka pun dijebloskan ke dalam neraka.  betapa tidak mudah tugas kita sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak. Kita mungkin terlalu asyik meningkatkan kualitas iman dan ibadah untuk diri kita sendiri namun lupa bahwa kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga keluarga kita dari api neraka.

Ketika masih anak-anak saya tidak pernah merenungi maksud perkataan itu, ketika sudah menjadi orang tua saya mulai berpikir akan kebenaran betapa banyak orang tua yang lupa akan bekal akhirat anak-anak mereka, para orang tua hanya sibuk memenuhi kebutuhan dunia anak mulai dari pendidikan yang baik, materi yang banyak dan pakaian yang bagus, namun mereka lupa dengan perkara yang paling penting dari semua itu yaitu bekal mereka di akhirat nanti. Orang tua seperti ini kelak akan menjadi musuh anaknya di hadapan Allah. Mereka akan saling menghujat dan mencela mengeluarkan kata-kata lara yang mungkin akan membuat orang yang mendengarnya sedih dan terluka namun demi menyelamatkan diri dari pedihnya azab neraka mereka saling mencari pembenaran, mereka juga akan menjadi musuh satu sama lainnya,  saling menjatuhkan. Anak yang akan terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima dirinya dicampakkan sehingga dia pun menuntut keadilan dan tanggung jawab orang tua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama yang baik kepada anak-anaknya. Allah sudah mengingatkan kita agar menjaga keluarga dan anak-anak kita dari panasnya jilatan api neraka namun mungkin kita terlupa.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Attahrim: 6)

Semoga kita tidak menjadi orang tua yang seperti ini yang saling menjadi musuh dengan anaknya  di hadapan Rabbnya. Sungguh merugilah kita jika orang tua itu termasuk kita. Inilah hari di mana tidak ada satu hambapun yang dapat menyembunyikan dosa-dosanya walaupun sekecil debu dan tersembunyi di dalam batu sekalipun semua itu akan mendapat balasan yang sesuai. Inilah hari di mana setiap manusia tidak mengenali sesamanya walaupun mereka saling berkasih dulu didunia dan para pengacara tidak dapat membela diri mereka sendiri sekalipun apalagi orang lain. Lalu apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal anak-anak kita ketika mereka pulang ke kampung akhirat nanti?
Disarikan dari buku Mohammad Fauzil Adhim “segenggam iman anak kita”. Dan dari sumber lainnya.

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply