Ilustrasi |
Si anak protes pada malaikat, “Mereka memang baik
dan taat beribadah. Tapi mereka tak pernah mengajari saya agama. Mereka tak
pernah mengajari saya berbuat baik. Saya masuk neraka gara-gara mereka. Karena
itu, saya minta keadilan. Tolong agar mereka dimasukkan ke neraka juga.”
Akhirnya sepasang suami istri ini tak jadi masuk
surga. Mereka pun dijebloskan ke dalam neraka. betapa tidak mudah tugas
kita sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak. Kita mungkin terlalu asyik
meningkatkan kualitas iman dan ibadah untuk diri kita sendiri namun lupa bahwa
kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga keluarga
kita dari api neraka.
Ketika masih anak-anak saya tidak pernah merenungi
maksud perkataan itu, ketika sudah menjadi orang tua saya mulai berpikir akan
kebenaran betapa banyak orang tua yang lupa akan bekal akhirat anak-anak
mereka, para orang tua hanya sibuk memenuhi kebutuhan dunia anak mulai dari
pendidikan yang baik, materi yang banyak dan pakaian yang bagus, namun mereka
lupa dengan perkara yang paling penting dari semua itu yaitu bekal mereka di
akhirat nanti. Orang tua seperti ini kelak akan menjadi musuh anaknya di
hadapan Allah. Mereka akan saling menghujat dan mencela mengeluarkan kata-kata
lara yang mungkin akan membuat orang yang mendengarnya sedih dan terluka namun
demi menyelamatkan diri dari pedihnya azab neraka mereka saling mencari
pembenaran, mereka juga akan menjadi musuh satu sama lainnya, saling
menjatuhkan. Anak yang akan terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima
dirinya dicampakkan sehingga dia pun menuntut keadilan dan tanggung jawab orang
tua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama yang baik kepada
anak-anaknya. Allah sudah mengingatkan kita agar menjaga keluarga dan
anak-anak kita dari panasnya jilatan api neraka namun mungkin kita terlupa.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.(Attahrim: 6)
Semoga kita tidak menjadi orang tua yang seperti ini yang saling menjadi musuh
dengan anaknya di hadapan Rabbnya. Sungguh merugilah kita jika orang tua
itu termasuk kita. Inilah hari di mana tidak ada satu hambapun yang dapat
menyembunyikan dosa-dosanya walaupun sekecil debu dan tersembunyi di dalam batu
sekalipun semua itu akan mendapat balasan yang sesuai. Inilah hari di mana
setiap manusia tidak mengenali sesamanya walaupun mereka saling berkasih dulu
didunia dan para pengacara tidak dapat membela diri mereka sendiri sekalipun
apalagi orang lain. Lalu apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal anak-anak
kita ketika mereka pulang ke kampung akhirat nanti?
—
Disarikan dari buku Mohammad Fauzil Adhim
“segenggam iman anak kita”. Dan dari sumber lainnya.
(dakwatuna.com/hdn)
Tidak ada komentar: