Yanto Baoli, Pemuda Mori Beragama Nasrani Yang Jatuh Hati Kepada PKS


PKS Sulteng - Berbagi cerita dengan sosok Yanto Baoli. Pria kelahiran Makassar, 39 tahun yang lalu ini adalah anggota legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk DPRD Kabupaten Morowali Utara yang baru dilantik 23 Desember 2014 lalu. Suami dari Marni dan ayah dari berturut-turut Balqis Dwi Fajar Baoli, Jagad Satria Baoli, juga Candra Wijaya Baoli memiliki kisah yang cukup unik, beliau yang bersuku mori beragama nasrani memilih PKS yang dikenal masyarakat partai berbasis islam sebagai partai politiknya untuk berkarya dan berkontribusi. Berikut ini kutipan wawancara sore kami dengan Bapak Yanto Baoli.

Pak Yanto, apa alasannya akhirnya memilih anggota dewan sebagai profesi?

Ya sebelumnya saya bisa dipanggil Udi, karena nama itu sudah akrab di telinga masyarakat khususnya warga Kolonodale. Sebelum menjadi anggota dewan saya pernah bekerja sebagai PANWAS Kecamatan, berturut-turut sebagai ketua PANWAS kecamatan Petasia sebanyak 4 kali sehingga dari situlah saya mulai ada ketertarikan dan juga pengalaman di dunia perpolitikan. Selain itu saya hobinya membantu masyarakat, dibenak saya agar maksimal membantu masyarakat itu bisa dengan manjadi wakil mereka di dewan. Prinsip saya wakil rakyat itu harus memiliki hati hamba bukan hati tuhan, ketika kita memahami bahwa kita seorang hamba, wakil rakyat-pesuruh rakyat. Saya sebagai wakil rakyat harus selalu siap, saya komitmen mau jam satu malampun atau jam dua malampun kalau ditelepon masyarakat saya pasti bangun dan bantu masyarakat.

Apa istimewanya PKS, kenapa memilih PKS sebagai partai politik?
Beberapa tahun sebelumnya saya sudah tertarik kepada partai yang bernama PKS, ada beberapa kriteria kenapa saya jatuh hati kepada PKS, menurut saya PKS adalah partai yang mandiri, kader-kadernya itu di mana-mana tidak tergantung kepada pemerintah, dan saya melihat dengan mata saya, PKS tidak pernah ada konflik internal seperti partai-partai lainnya, apakah itu dari partai nasionalis ataupun berbasis agama, kalau ada konflik internal sepertinya selalu mudah di atasi. Itulah yang membuat saya senang dan cinta dengan PKS. Karena alasan-alasan itu membuat saya suatu saat berdikusi dan berkomunikasi dengan bapak ustadz Lalo rekan kami di Kolonodale, saya coba dekati dan pak ustadz bilang “kalau mau ke PKS, kenapa tidak”, pada saat itu saya juga ditanya pak ustadz “Pak yanto kan PANWAS kenapa mau berpartai?” kata saya “Saya mau coba masuk berkompetisi ke legislatif lewat PKS”, terus ada lagi yang menarik di PKS itu, selama saya jadi ketua PANWAS, PKS tidak pernah membuat pelanggaran, khususnya yang ada di wilayah saya waktu itu, saya tidak tahu kalau di wilayah lain, berangkat dari itu saya menganggap partai ini sangat bagus.

Ketika memutuskan bergabung dengan PKS apa respon keluarga dan masyarakat?
Walaupun memang ada tantangan-tantangan terutama dari keluarga juga dari kaum hamba-hamba tuhan seperti pendeta yang menanyakan kenapa harus di PKS, ya saya jawab saja bahwa “Membangun bangsa dan negeri ini tidak bisa berdasarkan satu ideologi saja, menurut saya PKS sudah membuka ruang untuk itu, dulu kan namanya PK (Partai keadilan) sekarang Partai Keadilan Sejahtera artinya kita siapa saja bisa masuk ke situ”. Itulah menurut pemahaman saya, puji tuhan saya terpilih di PKS, dan saya merasa bangga karena seperti saya ini anak emas, artinya di PKS saya sangat diperhatikan seperti dibuat lain dari yang lain, saya sangat senang seperti ini.

Sekarang bapak sudah terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Morowali Utara, Bagaimana solusi yang bapak berikan untuk menghadapi permasalahan di sana?

Permasalahan di Morowali Utara itu cukup banyak dan kompleks, dengan adanya kami di dalam sebagai perwakilan rakyat kami ingin sekali mengurangi kesenjangan sosial, contohnya pembangunan jalan dan penerangan melalui lampu jalan harus merata tidak hanya di kota tapi juga di wilayah yang menjadi kantong-kantong produksi yaitu di desa-desa. Juga program-program lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan kami usulkan ke dinas terkait. Selain itu, masalah umat juga menjadi perhatian kami, tidak boleh sampai terjadi gesekan, setidaknya dengan adanya saya di dalam , jika ada masalah konflik agama saya bisa turun untuk membantu pemerintah, apalagi saya wakil rakyat akan bisa ikut menyelesaikan konflik-konflik kalau ada. Puji tuhan sampai sekarang belum ada konflik horizontal di kalangan masyarakat atau konflik umat di daerah kami.

Terkait masalah konflik umat beragama, bagaimana menurut bapak perkembangan toleransi umat beragama di Indonesia?

Untuk daerah saya sendiri di Morowali Utara toleransinya bagus sekali, dengan kemajemukan umat di sana tidak ada gesekan dan akur. Orang beribadah masing-masing saling menghargai, bahkan jika ada kegiatan saling membantu, misalnya di desa Korlaki yang mayoritas muslim ada gereja di situ terus ada perlombaan masyarakat muslim juga dilibatkan dan suasananya sangat harmonis, dan saya melihat bahwa secara nasional tidak ada juga gesekan-gesekan berarti yang timbul, adapun ada beberapa kasus yang ditimbulkan oleh kelompok kelompok radikal yang dilarang pemerintah, menurut saya itu adalah musuh kita bersama.

Apa harapan bapak kedepan, khususnya untuk Kabupaten Morowali Utara yang bapak wakili?

Harapan saya sebagai putra daerah berharap kabupaten Morowali Utara bisa lebih baik dan bahkan melampaui induk pemekarannya kabupaten Morowali. Dengan adanya potensi PAD besar dari pajak perusahaan-perusahaan asing yang masuk berinvestasi di morowali Utara bisa menunjang pembangunan. Paling tidak Morowali Utara harus bisa setara dengan kabupaten-kabupaten disekitarnya yang sudah lebih dulu ada.

Terakhir, apa pesan-pesan yang ingin bapak sampaikan kepada para generasi penerus yang juga bercita-cita untuk memajukan daerahnya?

Untuk pesan saya sampaikan, siapa saja bisa membangun daerahnya kalau punya motivasi tinggi. Baik itu yang mau terlibat di partai politik ataupun di luar partai. Marilah kita semua melihat daerah kita masing-masing, seperti kami ini di Morowali utara saya mengajak dan menghimbau seluruh putra daerah itu bisa menjadi contoh dan teladan untuk generasi kita berikutnya bersama-sama membangun daerah yang kita cintai, itu mungkin pesan-pesan kami.

Demikian petikan cerita pertemuan kami dengan Yanto Baoli, seorang pemuda suku mori beragama nasrani yang jatuh hati kepada PKS. (maman)

Sumber: pks-sulteng.org

Cepat Temukan Pesawat AirAsia QZ8501, DPR Apresiasi Basarnas


Jakarta (30/12) — Komisi V DPR RI mengapresiasi kinerja Badan SAR Nasional (Basarnas) yang cepat menemukan serpihan Pesawat AirAsia dan penumpang yang menjadi korban pesawat naas tersebut. Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR, Yudi Widiana Adia, di Jakarta, Selasa (30/12).
“Kami mengapresiasi Basarnas yang cepat melakukan melakukan operasi pencarian Pesawat AirAsia ini sehingga bisa memberikan kepastian kepada keluarga korban,” kata Yudi, Selasa (30/12)
Seperti diketahui, pada hari ketiga operasi pencarian yang penyelamatan, Basarnas berhasil menemukan beberapa serpihan pesawat dan jenazah penumpang pesawat yang dinyatakan hilang pada Minggu (28/12) lalu.
Yudi juga menyampaikan simpati dan bela sungkawa kepada pihak keluarga penumpang Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan Asia QZ 8501 jurusan Surabaya—Singapura itu.
“Kami turut berduka dan mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini,” ucap Yudi.
Setelah proses pencarian serpihan pesawat dan evakuasi jenazah selesai dilakukan, Yudi berharap Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bisa segera melakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan. Yudi juga meminta hasil investigasi bisa diumumkan kepada masyarakat.
“Setelah semua serpihan pesawat ditemukan termasuk black box, kami berharap KNKT bisa segera bekerja melakukan kegiatan investigasi, penelitian, penyelidikan lanjutan, dan memberikan laporan akhir serta rekomendasi dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan dengan penyebab yang sama. Sesuai dengan UU Penerbangan, hasil investigasi dapat diumumkan kepada masyarakat karena bersifat bukan rahasia,” ujar Yudi.
Yudi juga kembali mengingatkan kewajiban PT Indonesia AirAsia selaku perusahaan yang memberikan jasa angkutan udara untuk memenuhi kewajibannya membayarkan ganti rugi kepada keluarga penumpang.
“Kini operasi pencarian dan penyelamatan ini sudah membuahkan hasil, maka pihak Air Asia harus membayarkan ganti rugi sesuai Peraturan Menteri (PM) 77 tahun 2011 tentang tanggung jawab pengangkut angkutan udara,” pungkas legislator PKS dapil Jawa Barat IV yang meliputi Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi itu.
Diketahui, sesuai dengan pasal 2 PM 77 tahun 2011, pengangkut yang mengoperasikan pesawat udara wajib bertanggung jawab atas kerugian terhadap penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap atau luka-luka, hilang atau rusaknya bagasi kabin hilang, musnah, atau rusaknya bagasi tercatat dan sebagainya.

Adapun besaran ganti rugi terhadap penumpang yang meninggal dunia dan cacat tetap diberikan ganti rugi sebesar Rp 1.250.000.000,00 (satu miliar dua ratus lima puluh juta rupiah) per penumpang. Dan untuk penumpang yang mengalami luka-Iuka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, klinik atau balai pengobatan sebagai pasien rawat inap dan/atau rawat jalan, akan diberikan ganti kerugian sebesar biaya perawatan yang nyata paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) per penumpang. 
Sumber: pks.or.id

Ini Cerita Fahri Hamzah Tentang Relawan PKS di Longsor Banjarnegara

image
BANJARNEGARA, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah yang juga politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengisahkan kegiatan sosial yang dilakukan relawan PKS dalam menangani musibah longsor, Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, Banjarnegara. 
Melalui akun twitternya, @Fahrihamzah, pria dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menceritakan kegigihan kader PKS dalam tanggap darurat bencana di Banjarnegara.
“Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman – teman relawanPKS, mereka yang punya semboyan #AYKTM apapun yang terjadi kami tetap melayani,” cuitnya.
Fahri pun memuji langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki prinsip bagus. “Kata beliau siapapun mau jadi relawan dipersalahkan asalkan betul – betul bekerja.Beliau tentu melihat teman - teman #relawanPKS begitu antusias dan mereka tidak membawa bendera, mereka memakai baju mirip dengan tim relawan dan milik Pemerintah. Hanya ada lambang kecil,” paparnya.
Menurut Fahri, para relawan PKS tersebut sangat aktif, mulai pencarian korban, pemulasaraan, hingga pemakaman. Ia pun menilai dan melihat bahwa semakin "tidak mudah" pekerjaan itu semakin banyak #relawanPKS di dalamnya.
“Bayangkanlah bagaimana membungkus kembali mayat yg hancur? (Maaf ya). Saya tadi masuk ke kamar pemulasaraan (Sy batu dengar istilah ini). Saya bertanya kepada mereka (para Akhwat) "dengan agama apa mereka diselenggarakan?", "semua muslim Pak!",” ungkap Fahri.
Fahri pun menilai dan mengapresiasi kinerja relawan PKS yang melakukan pemulasaraan jenazah korban bencana longsor tersebut. “Jenazah perempuan ditangani oleh tim perempuan dan yang laki ditangani oleh tim lelaki. Terlihat oleh saya mereka akrab sekali dengan seluruh aparat sipil dan militer,” katanya.
Hal Ini, kata Fahri, tentu juga tidak lepas dari kemampuan pak gubernur dan Pak bupati membangun kebersamaan. “Saya mengikuti teman2 sampai di ujung, sempat mampir ke markas kecil mereka. Nampak sekali kesibukan mengelola tim dan partisipasi yang begitu banyak,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Fahri mengakui bahwa dirinya yang kader PKS dengan relawan PKS lainnya sangat terbiasa dengan menangani bencana, bahkan sejak kuliah.
“Padahal, pada hari bencana itu datang, tak sempat kita berpikir politik dan bendera. Kita digerakkan oleh penderitaan orang lain atas musibah yang sedang menimpa. Bayangkan, tiba2 dalam tempo hanya 5 menit. 17 hektar tanah bergerak sepanjang 1,5 km. Dan dibatas tanah itu ada sekitar 35 rumah dan bangunan lain termasuk masjid. Ada manusia yg sedang kondangan. Maka semua disampu bersih, terseret dan tertimbun dalam tanah lempung basah,” papar Fahri.
Saat itu, imbuh Fahri, hanya ada satu pikiran, selamatkan nyawa Sebanyaknya dan temukan yang hilang. “Tentu kami yakin bahwa "barang siapa yg menghilangkan kesusahan orang, Tuhan akan hilangkan kesusahannya,” tandasnya.
Fahri pun begitu mengingat kejadian Tsunami di Aceh dan para relawan PKS yang dipimpin langsung oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring. Kala itu, kata Fahri, relawan PKS ikut mengangkut ratusan ribu nyawa yang seketika melayang. “Apapun hasil pemilu kami tak peduli.Maka, saya berharap semboyan #AYKTM tetap kita pegang erat. Mari kita tetap bekerja untuk kemanusiaan, ada atau tidak ada partai politik,” ungkapnya.
Fahri menjelaskan dalam agenda kemanusiaan, para relawan PKS mengutamakan kesigapan menangani bencana. “Kalau berpikir warna, hampir semua pejabat politik terpilih di Jawa tengah bukan PKS bahkan bukan KMP. Kami tak peduli. Keluasan politik memang bisa memberikan kursi, posisi dan pengaruh. Tapi pahala hanya datang dari Allah SWT. Manusia tidak punya kuasa,” kata Fahri.
Di akhir twitnya, Fahri meminta para relawan PKS untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam beramal. “Mari kita jaga keikhlasan kita. Mari kita luruskan niat kita. Semoga Allah memberi kita semua kebaikan. Selamat berjuang saudaraku...jadilah pejuang kemanusiaan dan rahmat sekalian alam,” pungkasnya. 


Banjarnegara - Selain memiliki pemandangan alam yang indah, Indonesia juga menyimpan berbagai potensi bencana yang membahayakan. Bencana tanah longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara merupakan salah satu contoh yang terjadi.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fahri Hamzah mengatakan agar tidak terulang kejadian yang sama, sejak dari awal perlu adanya peringatan terhadap potensi bencana yang akan terjadi.
"Sekarang siapa yang bisa melacak tebing bergerak? Jutaan rakyat Indonesia di dasar tebing itu siapa yang melindungi? Dan, bagaimana mengetahui bahwa nyawa kita sedang terancam?" kata Fahri Hamzah saat meninjau lokasi tanah longsor Banjarnegara, Rabu (17/12).
Fahri menjelaskan setiap musim hujan seakan - akan malaikat maut sedang 'ngantor' disekitar lokasi potensi bencana. Menurutnya, hal seperti itu yang harus sesegera mungkin dihentikan. "Bagaimana cara menghentikannya? Pemerintah harus berani mengusulkan dana untuk sistem mitigasi bencana nasional yang komprehensif," tandas Fahri.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mendesak pemerintah supaya mengusulkan anggaran di APBN Perubahan untuk satelit mitigasi bencana. Jadi, kata Fahri, ketika kita menggunakan satelit itu bisa mengetahui pergerakan tanah secara rutin. "Meskipun disitu tidak ada penduduk, kita tetap bisa memberikan peringatan," ungkapnya.
Fahri menambahkan bencana yang terjadi tidak bisa dibiarkan sebagai suatu rutinitas yang bisa diterima. Menurutnya harus ada upaya relokasi bagi warga terdampak bencana. "Kita minta perhutani yang memiliki begitu banyak tanah datar, bisa digunakan untuk merelokasi warga." kata Fahri.

Warga, lanjutnya, bisa diberikan tempat baru yang tidak jauh dari tempat tinggal awalnya. Sehingga tempat lama yang memiliki potensi ancaman bencana, bisa dimanfaatkan untuk hal lainnya seperti bercocok tanam. (pks.or.id)



BANJARNEGARA  - Sepekan peristiwa longsor yang memporakporandakan ratusan rumah di Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, relawan mulai memfokuskan penanganan bencana pada tahap pemulihan dan recovery pasca bencana. Meski masih ada aktivitas evakuasi korban, namun fokus utama yang akan dilakukan relawan mulai Kamis (18/12) adalah pemulihan pasca bencana.
Hal itu disampaikan salah satu relawan pemulasaraan jenazah, Pudjo Hardiansyah. Saat dikonfirmasi pewarta, Pudjo menyampaikan proses pemulasaraan jenazah akan segera dihentikan dan berganti fokus pada trauma healing, pembersihan tempat kejadian longsor, dan proses recovery bencana lainnya.
“Kenapa pemulasaraan jenazah dihentikan? Karena meski masih ada proses evakuasi, namun korban yang ditemukan tim sudah tidak berbentuk lagi karena terlalu lama tertimbun. Selain itu, berdasarkan diskusi dengan pihak terkait, tidak ada proses pemulasaraan jenazah lagi. Sehingga setelah evakuasi, korban langsung dimakamkan di pemakaman umum,” papar Pudjo.
Lebih lanjut, pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara dari Fraksi PKS ini menyampaikan, para relawan akan dikerahkan untuk proses trauma healing dan pemulihan area longsor.
“Sejak dua hari yang lalu, kami memulai aktivitas trauma healing untuk anak-anak korban longsor di Desa Ngaliyan. Mulai kemarin (Rabu, 17/12), tim gabungan juga sudah mulai membersihkan sungai dan pemulihan area longsor. Pemulihan tersebut adalah pembersihan lokasi, pembersihan dan melancarkan arus sungai, serta masih melanjutkan evakuasi yang dibantu ekskavator,” jelas Pudjo.
Sementara itu, berdasarkan data dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), hingga Rabu sore (17/12), korban yang berhasil ditemukan adalah 83 orang tewas, sedangkan korban yang masih dicari adalah 25 orang.  (pks.or.id)

PKS Isyaratkan Tolak Perppu Pilkada



JAKARTA - PKS isyaratkan ikut jejak Partai Golkar menolak Perppu Pilkada disahkan jadi undang-undang. Partai Islam itu beranggapan, pemilihan kepala daerah secara langsung seperti yang diatur dalam perppu memiliki banyak dampak negatif.

Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengatakan, PKS sebenarnya mengapresiasi perppu yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Pasalnya, ada beberapa bagian dalam perppu tersebut yang dianggap berdampak positif bagi masyarakat.

"Ada juga bagian yang kita tidak (setuju). Tapi kan gak bisa terima atau tolak sebagian. Dan bisa saja, karena opsinya cuma menerima dan menolak akhirnya terpaksa menolak," kata Fahri di Gedung DPR, Rabu (3/12).

Namun, wakil ketua DPR itu mengakui, sampai sekarang PKS belum menentukan sikap resmi terkait Perppu Pilkada. Karenanya, masih terbuka kemungkinan PKS mendukung perppu.

Yang jelas, lanjut Fahri, PKS pasti akan terlibat aktif dalam proses pembahasan di DPR nanti. Pembahasan sendiri kemungkinan akan dilakukan pada bulan Januari 2015 mendatang.

"Ini masalah tidak sederhana, harus ada pembahasan. Proses politik di DPR tidak mungkin tidak ada evaluasi, mustahil. Harus ada pembahasan serius," pungkasnya. (dil/jpnn)

3 PENGHANCUR KEBAHAGIAAN HIDUP

» لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا «
“Tidak boleh hasad (ghibtah) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebenaran dan orang yang Allah beri karunia hikmah (al-Qur’an dan Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (Muttafaq alaih).
Saudaraku,
Ali bin Abu Thalib r.a pernah menasihati kita dengan tulus,
“Tiada rehat bagi jiwa yang hasut. Tiada persaudaraan iman bagi hati yang mudah bosan (kecewa) dan tiada kekasih bagi orang yang berakhlak tercela.” (Mawa’izh al-Shahabah, Shalih Ahmad al-Syami)
Saudaraku,
Apa kabar iman kita hari ini?
Jika kita membiarkan hati kita dialiri perasaan iri hati atas keberhasilan dan kesuksesan orang lain dalam masalah duniawi, itu artinya kita membiarkan diri kita terjatuh pada kebinasaan; dunia maupun akherat. Kita akan didera perasaan gelisah berkepanjangan, yang tak kunjung surut dan bahkan naik setiap detiknya. Kita akan terombang ambing oleh kelelahan jiwa yang kita ciptakan sendiri.
Jika kita biarkan hasad hinggap di dalam hati kita, maka kita tak akan pernah merasakan ketenangan, kedamaian dan kenyamanan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.
Untuk itu jika kita melihat orang lain mendapatkan keluasan rezki. Dimudahkan untuk menemukan pasangan hidup sekufu yang seiring sejalan. Allah karuniakan anak-anak yang mungil dan manis. Terbentang untuknya medan bisnis yang menjanjikan. Popularitas yang terus meroket. Terbuka jalan untuknya menjadi wakil rakyat dan seterusnya.
Idealnya yang kita lakukan adalah mendo’akan keberkahan untuknya dan kita membantunya taat kepada Allah serta mensyukuri nikmat pemberian-Nya.
Orang yang menyimpan hasad dalam dirinya, sebenarnya ia telah menciptakan kegelisahan hati, mendapati langit kehidupannya selalau mendung dan berawan. Kecerian sirna. Senyuman pun menjauh dari kehidupannya.
Saudaraku,
Persaudaraan iman menjelma sebagai bentuk keta’atan kita kepada Allah s.w.t. Ia tidak dibangun di atas dasar kepentingan duniawi sesaat. Bukan pula karena profesi, jabatan, rupa menarik, kepentingan, poilitik, bisnis dan yang senada dengan itu.
Jika iman yang menjadi asas dalam berukhuwah, maka persaudaraan akan terus langgeng hingga ke akherat sana. Ia tiada lapuk diguyur air hujan dan tak lekang disapa sengatan panas matahari. Ia tetap terpatri di jiwa, walau harus dipisahkan oleh jarak dan waktu. Ia tak berubah seiring pergantian musim dan beranjaknya usia.
Saat seseorang hadir di kala memerlukan bantuan kita. Ia merapat di saat kita sehat, lapang, berkecukupan, memiliki jabatan strategis dan yang seirama dengan itu. Sementara ia menghilang dan menjauh dari kita di saat kita sakit, pailit, sempit, berduka, miskin dan seterusnya. Berarti ukhuwah yang terjalin hanya semu semata. Yang akan membuat kita merana di dunia fana ini.
Oleh karena itu jika kebosanan menyapa persaudaraan dan ukhuwah kita, kita perlu mengevaluasi perjalanan ukhuwah dan persaudaraan iman kita. Pasti di sana ada yang error. Mungkin niat yang tak lagi tulus dalam bersahabat. Atau barangkali iman kita yang sedang mengalami masalah.
Saudaraku,
Salah satu cara untuk meraih cinta Allah swt dan manusia adalah berbudi pekerti yang luhur. Karena tabiat dasar yang dimiliki manusia adalah senang melihat keelokan perangai dan keindahan pekerti orang-orang yang berada di dekatnya.
Hanya dengan budi pekerti yang luhur, kita dapat menarik hati orang lain. Artinya kecintaan orang terhadap kita, tak bisa ditukar dengan sertifikat tanah, lembaran-lembaran real, dolar dan rupiah. Tidak pula dibeli dengan lempengan emas dan butiran mutiara. Tetapi ia hanya dapat kira raih dengan menampilkan budi pekerti mulia.
Untuk itu, kasar dalam berinteraksi terhadap sesama. Hilangnya rasa amanah. Sirnanya sebuah kelembutan hati. Sikap mendua dan banyak berbasa basi. Sulit memaafkan kekhilafan orang lain. Identik dengan kebohongan dan dusta. Dan yang seirama dengan itu. Yang demikian itu menjadikan manusia menjauh dari kehidupan kita.
Jika sudah demikian, maka memiliki kekasih dan sahabat sejati hanya sekadar ibarat panggang jauh dari api. Yang tak akan terwujud di alam realita kehidupan kita. Bagaikan fatamorgana.
Saudaraku,
Jika kita ingin meneruskan perjalanan hidup menuju Allah dengan tersenyum, banyak sahabat setia menemani kita, dan dicintai banyak orang. Hendaknya kita melepaskan diri kita dari hasad dan iri hati. Melandasi persaudaraan dan persahabatan di atas pondasi iman. Dan menghiasi diri dengan akhlak yang terpuji.
Semoga kita mampu mewujudkannya. Amien. Wallahu a’lam bishawab.

BBM Sudah Naik, Presiden Diingatkan Realisasi Swasembada Pangan


JAKARTA (2/12) - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto, mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak melupakan tekadnya untuk mewujudkan swasembada pangan dalam waktu tiga tahun pasca dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Beberapa waktu lalu di hadapan para gubernur seluruh Indonesia, Presiden mengungkapkan target swasembada beras, kedelai, dan jagung selama 3 tahun pertama masa pemerintahannya.  Dua tahun berikutnya diupayakan swasembada gula dan daging.  Semua ini bisa diwujudkan, bila pemerintah berani menaikkan harga BBM subsidi.
“Harga BBM sudah naik, sekarang saatnya membuktikan swasembada pangan bisa diwujudkan dalam tiga tahun. Tekad mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun jangan hanya diwacanakan.  Tindaklanjuti segera dengan penyampaian perencanaan berikut anggarannya,” kata Hermanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/12).
Menurut Hermanto, jangan ada jeda antara penyampaian target dengan perencanaan.  Presiden menyampaikan target mewujudkan swasembada pangan tiga tahun itu secara terbuka pada tanggal 4 November. Sudah ada rentang waktu sebulan dari tanggal tersebut.  Mestinya, lanjut Hermanto, dalam rentang waktu tersebut perencanaan sudah selesai.
Hermanto berpendapat, harus ada terobosan baru dalam perencanaan yang dibuat tersebut.  “Kalau cara-cara yang digunakan dalam perencanaan tersebut masih sama dengan perencanaan kabinet sebelumnya, maka hasilnya kurang lebih akan sama yaitu hanya akan swasembada dua komoditas saja yaitu beras dan jagung,” kata Hermanto.
Ia mengungkapkan permasalahan swasembada tiga bahkan lima komoditas sekaligus adalah keterbatasan lahan.  “Komoditas-komoditas itu rebutan lahan.  Kalau di lahan tersebut bisa ditanam jagung maka bisa dipastikan dapat juga ditanam kedelai.  Kalau menanam jagung maka tidak menanam kedelai.  Kalau swasembada jagung maka tidak swasembada kedelai.  Ini yang terjadi di pemerintahan yang lalu,” kata Hermanto.

Hermanto menuturkan bahwa hal ini sangat disadari oleh pemerintahan yang lalu.  Untuk swasembada kedelai dibutuhkan tambahan lahan seluas 500 ribu hektar.  Namun sampai akhir masa kerja pemerintahan yang lalu, tambahan lahan tidak terealisasi.  “Tambahan lahan yang diperoleh hanya sekitar 13 ribu hektar. Agar swasembada 5 komoditas pangan kali ini berhasil, maka harus ada terobosan cara memperoleh tambahan lahan yang signifikan,” pungkas Hermanto.
Sumber; pks.or.id

PKS: Pembunuh Munir Bebas, Jokowi Ingkar Janji



Jakarta - Anggota Komisi Hukum DPR Nasir Djamil menganggap wajar reaksi negatif masyarakat terhadap pembebasan Pollycarpus Budihari Priyanto, terpidana kasus pembunuhan Aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib.

"Reaksi negatif terkait pembebasan Pollycarpus terjadi karena janji-janji Jokowi saat pemilihan presiden lalu menjadi tidak bermakna. Janji-janji Jokowi-JK terkait penyelesaian kejahatan HAM ternyata berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada kasus Pollycarpus," katanya ketika dihubungi, Selasa 2 Desember 2014.

Anggota fraksi PKS itu juga melihat upaya pembebasan Pollycarpus sengaja disiapkan secara diam diam. "Jadi memang ini dilakukan diam diam. Saya lihat tidak ada keberpihakan terhadap perlindungan HAM. Tidak ada satu aksi yang dikedepankan oleh Jokowi untuk menunjukkan komitmen sesuai dengan apa yang dia janjikan," katanya.

Menurut Nasir pengungkapan kasus pembunuhan Munir juga masih belum tuntas. "Karena dalangnya belum ketemu. Kan kita tak tahu Pollycarpus itu pemain tunggal atau bagian dari komplotan," ujarnya.

Sedangkan apa yang berkembang di banyak kalangan meyakini Pollycarpus bagian dari sebuah komplotan, sedangkan dalang sebenarnya hingga saat ini sama sekali belum tersentuh.

"Kondisi ini yang membuat pembebasan bersyarat Pollycarpus ini justru menjadi blunder. Kami sayangkan kenapa orang- orang di sekitar Jokowi tidak beri masukan terkait pembebasan Pollycarpus. Terlepas dari hak narapidana. Kalau komitmen dengan janjinya seharusnya tidak seperti ini. Apalagi kasus ini dapat perhatian dari masyarakat," katanya. 


Sumber: VIVAnews   

Jokowi Muluskan Impor Sapi, Ini Komentar Politikus PKS

SAPI.  Presiden Joko Widodo memuluskan impor 264 ribu ekor sapi dari Australia. Foto: dok.JPNN

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Andi Akmal Pasluddin mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo memuluskan impor 264 ribu ekor sapi dari Australia. Langkah itu menurutnya terburu-buru.

"Saya rasa pemerintah agak terlalu terburu-buru langsung untuk menyetujui impor sapi," kata Andi Akmal kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/11).

Dia menilai kebijakan ini akan merugikan peternak nasional karena masuknya suplai sapi dari luar negeri akan menurunkan harga jual sapi lokal.

Dikatakan, pemerintah seharusnya melakukan konsultasi terlebih dulu dengan Komisi IV DPR untuk membahas sejauhmana kebutuhan daging sapi dalam negeri.

"Karena ini yang terjadi, yang diuntungkan adalah pengimpor dan tentunya merugikan peternak kita. Kita akan segera megundang Menteri Pertanian untuk menjelaskan ini," katanya.
Dia menambahkan Komisi IV DPR juga akan memanggil Asosiasi Peternak untuk membandingkan kebutuhan pasar nasional dengan produksi serta dampak dari adanya sapi impor. (fat/jpnn)

Suka jawab 'bukan urusan saya', Jokowi dikritik pedas PKS

Suka jawab 'bukan urusan saya', Jokowi dikritik pedas PKS

Jakarta - Politikus PKS Al Muzzammil Yusuf mengkritik keras pernyataan Presiden Jokowi soal meninggalnya salah satu demonstran saat demo kenaikan BBM subsidi di Makassar. Kala itu, Jokowi menyebut bahwa tewasnya demonstran bukan urusannya tapi Polri.

Muzzammil mengatakan, bahwa memang tewasnya demonstran di Makassar itu bukan urusan mantan wali kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu. Tapi sebagai Presiden, hendaknya Jokowi mengeluarkan kata-kata yang lebih bijak.

Dia lantas curiga, jangan-jangan Jokowi belum sadar bahwa sekarang dirinya presiden.

"Kalau kasus di Makassar memang bukan urusan wali kota Solo betul, bukan urusan gubernur betul, tapi kalau bukan urusan presiden enggak betul. Karena itu urusan presiden, saya khawatir dia belum terlalu sadar kalau sekarang dia presiden," kata Muzzammil di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/12).

Muzzammil menyatakan bahwa Polri jelas adalah institusi di bawah presiden langsung. Sehingga jika hal yang berkaitan dengan Polri maka itu menjadi urusan presiden juga.

"Enggak bisa (bukan urusan saya), Polri kan di bawah dia, dia bisa koordinasi dengan Polri, Polri kan pengayom, mitra masyarakat," tegas dia.

Anggota Komisi III DPR itu pun mengingatkan kepada Jokowi bahwa saat ini mantan gubernur DKI Jakarta itu adalah seorang presiden. "Kita ingatkan, Anda sekarang presiden, bukan gubernur, bukan wali kota," pungkasnya.


Sumber: Merdeka.com

Syaikh Yusuf Qaradhawi Menampar-Nampar Saya Semalaman

Oleh: Muh. Rois Almaududy

Syeikh Yusuf Qaradhawi. (middleeastmonitor.com)
Syeikh Yusuf Qaradhawi. (middleeastmonitor.com)
dakwatuna.com - Malam itu saya merasa badan saya sedang tidak sehat. Meriang. Demam. Lalu, saya berusaha untuk segera mengistirahatkan badan dan terlelap. Tapi, saat itu terasa susah sekali untuk tidur.

Tidak ada rasa ngantuk. Tidak ada keinginan untuk tidur sejenak pun. Akhirnya saya memutuskan untuk browsing dulu agar mengantuk. Saya buka YouTube dan saya search video tentang tokoh-tokoh yang saya kagumi; Muhammad Quthb, Sayid Quthb, Abul A’la Almaududy, Syaikh Muhammad Al-Ghazali, Imam Syahid Hassan Albanna, dan Syaikh Yusuf Qaradhawi.

Saya dapati ada banyak video, tapi rata-rata berbahasa Arab dan subtitle-nya berbahasa Inggris. Sebenarnya saya bukanlah orang yang mahir berbahasa Arab dan bahasa Inggris. Kemampuan saya memahami keduanya masih bisa dibilang pas-pasan. Hanya saja, kali itu, ketika menemukan sebuah video berjudul “We don’t work”, yang isinya berupa sepotong ceramah Syaikh Yusuf Qaradhawi, saya tertarik untuk menyimaknya.

Woww… ketika menyimak sepotong ceramah Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi ini, saya merasakan tamparan-tamparan keras. Beliau berkata kira-kira begini, “Kita mengendarai pesawat dan kereta api, tapi itu bukan kita yang membuatnya. Kita memiliki mobil-mobil mewah di rumah-rumah kita, tapi itu pun bukan kita yang membuatnya. Ya, kita memang sanggup membelinya, tapi kenapa kita tidak bisa membuatnya? Apa yang membuat kita berbeda dengan mereka yang sanggup membuat itu semua?”

Beliau terus menghadirkan banyak renungan-renungan tentang capaian-capaian bangsa-bangsa Islam yang masih tertinggal dibanding negara maju yang notabene bukan negera Islam. Lalu, di bagian-bagian akhir video singkat ini, beliau menyatakan, “Nahnu laa na’mal! Wa idza ‘amilnaa, laa nuhsin!” Artinya, “Itu karena kita tidak bekerja! Dan, kalaupun kita bekerja, kita tidak melakukannya dengan profesional (ihsan).”
Padahal, seperti yang juga beliau ingatkan, Rasulullah saw telah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan ihsan dalam segala sesuatu!”

Usai mendengarkan video ini sekali, saya mengulanginya sampai 3 kali. Saya berusaha untuk memahaminya dengan sebetul-betulnya pemahaman. Lalu, saya berpikir tentang diri saya; seorang pemuda dan seorang muslim. Bagi saya, apa yang disampaikan oleh Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi ini bukan sekedar renungan saja, tapi juga tamparan untuk menyadarkan dan sekaligus pemantik semangat untuk berbuat. Ya, saya yakin tugas besar untuk memajukan umat ini ada pada para pemuda. Karena pemuda hari ini, pemimpin di waktu yang akan datang.

Saudara-saudaraku sekalian, saya yang malam itu sedang tidak sehat, langsung lupa kalau badan saya sedang tidak sehat. Hanya karena beberapa menit saja menyimak penggalan ceramah mengagumkan ini. Saya berpikir dan terus berpikir, hingga hampir pukul 02.00 dini hari. Ah…, saya rasa kita memang harus menyadari tanggung jawab kita sebagai pemuda. Kita harus berubah. Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk disiplin, profesional dalam bekerja, dan Islam juga mengajarkan untuk bekerja keras. Sebenarnya, tidaklah patut kaum Muslimin tertinggal.

Mari bergandengan tangan, sama-sama kita jejaki derap langkah menuju perubahan. Semoga bangsa-bangsa Muslimin di dunia segera menjadi bangsa yang maju dalam hal pengetahuan dan teknologi. Agar tercipta peradaban yang indah. Sebab seindah-indah peradaban adalah peradaban yang dibangun dengan cahaya Islam. Amiin.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/12/01/60929/syaikh-yusuf-qaradhawi-menampar-nampar-saya-semalaman/#ixzz3KiXYRihx 

Bersedekah Saat Sehat

Sedekah   (ilustrasi)
Sedekah (ilustrasi)

Oleh: Moch Hisyam
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Bersedekahlah selama kamu masih sehat, bakhil (suka harta), takut miskin, dan masih berkeinginan untuk kaya. Dan, janganlah kamu menunda-nunda sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan maka kamu baru berkata, ‘Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian,' padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).” (Muttafaqun ‘alaih).

Hadis di atas memberikan pelajaran penting kepada kita mengenai saat sedekah yang akan diganjar dengan pahala yang besar oleh Allah SWT, salah satunya adalah bersedekah saat diri kita sedang sehat.
Besarnya pahala yang didapat orang yang bersedekah pada saat sehat dikarenakan pada umumnya manusia akan merasa pelit ketika berada dalam keadaan sehat.

Bila ia bersedekah dalam kondisi sehat hal itu menjadi bukti akan kesungguhan niatnya dan begitu besar kecintaannya kepada Allah SWT. Inilah yang menjadikan bersedekah pada waktu sehat adalah sedekah yang utama dan berpahala besar.

Berbeda halnya dengan mereka yang sudah tidak mempunyai harapan lagi untuk sehat. Sementara, ia memandang hartanya akan menjadi milik orang lain maka ketika itu sedekahnya merupakan suatu kekurangan. Karena itu, bersedekah pada saat sehat merupakan bagian penting yang harus kita lakukan dalam hidup ini.

Jangan sampai nikmat sehat yang Allah SWT anugerahkan kepada kita kosong dari amal saleh, salah satunya kosong dari bersedekah. Selain berpahala besar, ketika kita bersedekah pada saat sehat akan menjadikan kita golongan orang yang menyegerakan amal kebaikan.

Hal ini dapat kita pahami dari hadis Rasulullah SAW, “Bersegeralah kamu sekalian untuk beramal sebelum datang tujuh hal; tidaklah kamu menantikan kecuali kemiskinan yang menimbulkan kelalaian, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang merusak, ketuarentaan yang melemahkan akal, kematian yang membunuh dengan cepat, atau menunggu datangnya dajal padahal ia adalah sejelek-jeleknya yang ditunggu, atau menunggu datangnya hari kiamat padahal kiamat itu lebih berat dan lebih pahit (pedih).” (HR Tirmidzi).

Selain itu, bersedekah pada saat diri kita sehat sama dengan mensyukuri nikmat kesehatan. Itu karena bukti mensyukuri nikmat sehat adalah mempergunakan nikmat sehat itu dengan melakukan ketaatan kepada-Nya yang salah satunya mengisi nikmat sehat dengan banyak bersedekah.

Lainnya, bersedekah pada saat sehat termasuk orang yang diutamakan karena kebanyakan manusia sering melupakan nikmat sehat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari).

Untuk itu, selagi sehat, mari isi kesempatan yang Allah anugerahkan ini dengan memperbanyak amal kebaikan, di antaranya, dengan bersedekah agar mendapatkan pahala yang besar dan keutamaan dari Allah SWT. Wallahu’alam.

DPR Dukung Hamas Buka Kantor di Jakarta, Pemerintah Jokowi Menolak

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) menyambut baik dan mendukung rencana Hamas membuka kantor di Jakarta, kata Ketua DPR RI, Setya Novanto, saat menerima Kepala Biro Politik Hamas Abu Umar Muhammad, Jumat (28/11/2014).

Hal senada di sampaikan Komisi I DPR menyambut baik rencana Hamas tersebut untuk mendirikan kantor perwakilannya di Jakarta, sebagai bagian upaya mewujudkan kemerdekaan penuh Palestina.

“Hamas yang mengusulkan agar pemerintah Indonesia memfasilitasi pembukaan kantor di Jakarta dalam bentuk kantor pusat kebudayaan Palestina harus dilihat secara positif,” kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Jakarta, Sabtu (29/11).

Berbeda dengan DPR, Pemerintahan Jokowi JK memberikan penolakanya apabila Hamas membuka kantor di Jakarta. Melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan menolak dan tidak setuju atas permintaan pembukaan kantor perwakilan kelompok perlawanan Islam Hamas Palestina di Jakarta.

Retno beralasan, karena sudah ada Kedutaan Palestina di Jakarta. “Kan Palestina sudah punya kedutaan di Jakarta,” ujar Retno seusai upacara Korpri di Monas, Jakarta, pada Senin (1/12/2014).

Penolakan pemerintah Jokowi JK terlihat sangat aneh bertolak belakang dengan janji Jokowi saat debat capres yang akan memperjuangkan Kemerdekaan Palestina. Sebagaimana diketahui bersama bahwa HAMAS merupakan memiliki peran utama dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari Penjajah Zionis Israel.

Beberapa negara sudah membuka kantor pewakilan Hamas seperti Rusia, Jerman, Lebanon, Qatar, Pakistan, beberapa negara di Afrika dan Malaysia.[islamedia]

Setelah Hadiri Munas, Ini Kata Anis Matta Tentang Golkar


Jakarta (1/12) - Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar merupakan momentum strategis untuk menentukan kesolidan Partai Golkar. Hal ini dikatakan oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, di Jakarta, Senin (1/12). Anis juga menyampaikan apresiasinya kepada Partai Golkar atas eksistensinya meskipun dilanda berbagai guncangan.
"Saya ingin mengucapkan selamat menjalankan Munas kepada sahabat-sahabat di Partai Golkar. Munas ini merupakan momentum strategis untuk menentukan kesolidan organisasi dan kontribusi partai kepada bangsa dan negara," katanya, Senin (1/12).
Mantan Wakil Ketua DPR itu mengatakan, Partai Golkar adalah partai kuat yang telah mengalami serangkaian ujian. Menurutnya, hal ini dibuktikan oleh Golkar dengan tidak kandas diterpa gelombang Reformasi.
"Malah bisa beradaptasi dan tetap unggul," ujarnya.
Golkar, lanjut Anis, merupakan contoh partai modern yang menerapkan jenjang kaderisasi dan "karier politik" yang terbuka. Dengan kekuatan dan ukurannya yang besar, ujar Anis, Golkar menjadi satu dari beberapa pilar penting stabilitas politik dan demokrasi.
"Saya beruntung bisa berinteraksi intens dengan tokoh-tokoh Golkar di KMP. Dari situ saya bisa belajar tentang kedewasaan budaya dan strategi politik yang matang," tambah pria kelahiran Bone itu.
Anis berharap, setelah menyelenggarakan Munas, Golkar menjadi partai yang semakin solid.

"Semoga setelah Munas ini Golkar tambah solid dan makin berkontribusi bagi bangsa," pungkasnya.
Sumber; pks.or.id

PENDUKUNG JOKOWI dan PKS PHOBIA


*dari wall fb NANIK SUDARYATI

Kadang saya setting status (fb) saya ini untuk public, hanya untuk mengukur seperti apa tanggapan masyarakat secara keseluruhan baik pendukung Presiden Jokowi dan yang bukan, terhadap hal-hal yang menyangkut kebijakan public atau menyangkut kebangsaan.

Ternyata masih ada juga yang menyerang apa yang saya sampaikan meskipun itu fakta. Iseng-iseng identitas penyerang itu saya kumpulkan dan ternyata ada dua kelompok, kelompok yang paling banyak adalah non muslim dan kelompok kedua adalah kelompok buta dan cinta mati sama idolanya. Dan setelah saya amat-amati dari wall fb-nya, dasar kebencian teman-teman yang non muslim adalah keberadaan PKS yang menedukung Pak PS (Prabowo Subianto).

Pagi ini (2/12/2014), saya menulis status dengan kesungguhan hati, tanpa bermaksud SARA, bahwa saya juga termasuk tadinya yang "TAKUT" PKS, dan mungkin benak saya, juga sama dengan benak teman-teman itu, bahwa PKS itu sama dengan Islam garis keras dan sama dengan FPI.

Namun sebuah peristiwa yang membalik hati saya terjadi saat pertama kali saya ikut Pak PS di kantor PKS, saya kebingungan setengah mati, karena saya tidak bawa selendang untuk menutupi kepala saya yang tidak berhijab,...sungguh di luar dugaan, ternyata saya diperlakukan layaknya tamu, dan dihormati meski saya tidak berhijab, padahal itu di kantor pusat PKS.

Kali lain, saya amati Pak PS bisa berdiskusi lama dengan Ustad Hilmi berjam-jam bicara masa depan bangsa, tanpa bicara agama. Kemudian dalam perjalanannya saya lihat ternyata Presiden PKS, Anis Mata itu orang yang sangat komit luar biasa dalam persahabatan, di acara apapun, dan di mana pun, dia pasti hadir diundang Pak PS. Saat Pilpres kemarin, kader-kader PKS juga bekerja luar biasa, meski tanpa bayaran, bahkan rela ada kader yang rumahnya sampai dibakar orang, bahkan banyak di antara mereka padahal ada yang S2 rela tidur di pos-pos untuk menjaga kotak suara.

Saya pun seperti dipertemukan Allah, saat tidak sengaja (tidak ada kaitannya dengan Pilpres) bertemu dengan para eksekutf muda dari PKS. Dan ternyata tanpa memandang latar belakang kami masing-masing kami bisa bekerja sama dengan sangat baik. Kami bisa rapat berjam-jam di mall atau hotel, dan saat break waktu sholat, kita sholat bareng. Mereka juga menghargai alias tidak alergi, meski di antara teman-teman saya banyak yang non muslim dalam kerjasama itu, bahkan kalau kami sholat teman-teman yang non muslim punya tugas menjaga barang kami. Intinya kami bisa bekerjasama tanpa memandang agama atau aliran.

Saya ingin menghimbau pada semua, janganlah menyerang orang karena kebencian kita yang tidak beralasan pada suatu kelompok. FPI tidak sama dengan PKS, itu dalam pandangan saya, tapi bahwa ada anggota FPI ada juga yang anggota PKS itu bisa saja terjadi. Namun di FPI, tidak menutup kemungkinan juga ada orang PDIP, Gerindra dan lain-lain.

Bagi teman-teman non muslim, saya punya anak buah yang hampir 50 persen non muslim, saya punya kawan-kawan bisnis juga orang non muslim, tapi mereka tidak beringas, dan tidak menyerang seperti yang ada di dunia maya. Kenapa? Karena mereka menjalankan ajaran menebar cinta kasih yang sebenarnya, dan bukan kebencian, hanya karena rasa takut sebagai minoritas di Indonesia.

Mari kita lawan siapapun yang menyengsarakan kita sebagai rakyat, dan tidak memberi ruangsuudzon di otak kita untuk kelompok yang mungkin beda dengan kita.

Ayo saling bergandengan tangan membangun bangsa, siapapun idola kita dia juga akan habis masa jayanya, tapi persahabatan dan cinta kasih di antara kita akan selalu berguna sepanjang hayat kita.***

Nanik Sudaryati (penulis) bersama Jokowi (kiri) dan Prabowo (kanan)