BANJARNEGARA  - Sepekan peristiwa longsor yang memporakporandakan ratusan rumah di Dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, relawan mulai memfokuskan penanganan bencana pada tahap pemulihan dan recovery pasca bencana. Meski masih ada aktivitas evakuasi korban, namun fokus utama yang akan dilakukan relawan mulai Kamis (18/12) adalah pemulihan pasca bencana.
Hal itu disampaikan salah satu relawan pemulasaraan jenazah, Pudjo Hardiansyah. Saat dikonfirmasi pewarta, Pudjo menyampaikan proses pemulasaraan jenazah akan segera dihentikan dan berganti fokus pada trauma healing, pembersihan tempat kejadian longsor, dan proses recovery bencana lainnya.
“Kenapa pemulasaraan jenazah dihentikan? Karena meski masih ada proses evakuasi, namun korban yang ditemukan tim sudah tidak berbentuk lagi karena terlalu lama tertimbun. Selain itu, berdasarkan diskusi dengan pihak terkait, tidak ada proses pemulasaraan jenazah lagi. Sehingga setelah evakuasi, korban langsung dimakamkan di pemakaman umum,” papar Pudjo.
Lebih lanjut, pria yang juga Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara dari Fraksi PKS ini menyampaikan, para relawan akan dikerahkan untuk proses trauma healing dan pemulihan area longsor.
“Sejak dua hari yang lalu, kami memulai aktivitas trauma healing untuk anak-anak korban longsor di Desa Ngaliyan. Mulai kemarin (Rabu, 17/12), tim gabungan juga sudah mulai membersihkan sungai dan pemulihan area longsor. Pemulihan tersebut adalah pembersihan lokasi, pembersihan dan melancarkan arus sungai, serta masih melanjutkan evakuasi yang dibantu ekskavator,” jelas Pudjo.
Sementara itu, berdasarkan data dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), hingga Rabu sore (17/12), korban yang berhasil ditemukan adalah 83 orang tewas, sedangkan korban yang masih dicari adalah 25 orang.  (pks.or.id)

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply