Inilah Empat Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Rajab
Posted by PKS KABONENA on Selasa, 03 Mei 2016
Ilustrasi Ibadah Umrah |
Rajab adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriyah dan ia termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah sebagaimana tersebut dalam Alquran surah at-Taubah ayat ke- 36.
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan yang dimuliakan.
Inilah agama yang lurus. Oleh sebab itu
janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri di dalam bulan yang empat itu. "
Dalam ayat ini Allah menerangkan ada empat bulan yang dimuliakan yaitu
Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab.
Sejarah mencatat, sejumlah peristiwa
penting terjadi pada bulan ini. Redaksi merangkum empat peristiwa
bersejarah yang berlangsung pada Rajab, yaitu sebagai berikut:
Isra' Mi'raj Perjalanan Malam yang Disucikan
Isra’ Mi’raj. Dalam salah satu riwayat, disebutkan Isra’ Mi’raj terjadi pada malam Senin 27 Rajab, bertepatan dengan 621 M.
Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid al-Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina kemudian dari Palestina naik ke langit ke tujuh sampai ke Arsy menghadap Allah SWT.
Sebelum terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad dihadang oleh berbagai cobaan. Mulai dari pemboikotan keluarga berupa pemutusan transaksi jual beli, akad nikah, berbicara dan pergaulan. Akibatnya, Rasulullah dan keluarga hidup terisolir selama tiga tahun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kendati demikian, muncul perbedaan pendapat terkait kapan peristiwa in terjadi. Salah satu pendapat, menyatakan Isra Mi’raj terjadi pada Rajab. Pendapat ini dirujuk oleh Ibn al-Jauzi, al-Maqdisi yang bermazhab Hanbali, dan Imam an-Nawawi di satu riwayat.
Opsi ini mendapat sanggahan dari sejumlah kalangan antara lain dari Ibn Dihyah al-Kalbi, Abu Syamah al-Maqdisi, dan Ibn Hajar al-Asqalani.
Opsi pendapat lainya menyatakan, Isra Miraj terjadi di 27 atau 17 malam Rabiul Awwal. Imam as-Sakhawi dalam kitab Uyun al-Atsar menegaskan, opsi ini lah yang paling populer.
Pandangan ini merupakan pendapat beberapa sahabat antara lain, Ibn Abbas, Abdullah bin Amar bin al-Ash, Ummu Salamah, dan Aisyah.
Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid al-Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina kemudian dari Palestina naik ke langit ke tujuh sampai ke Arsy menghadap Allah SWT.
Sebelum terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad dihadang oleh berbagai cobaan. Mulai dari pemboikotan keluarga berupa pemutusan transaksi jual beli, akad nikah, berbicara dan pergaulan. Akibatnya, Rasulullah dan keluarga hidup terisolir selama tiga tahun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kendati demikian, muncul perbedaan pendapat terkait kapan peristiwa in terjadi. Salah satu pendapat, menyatakan Isra Mi’raj terjadi pada Rajab. Pendapat ini dirujuk oleh Ibn al-Jauzi, al-Maqdisi yang bermazhab Hanbali, dan Imam an-Nawawi di satu riwayat.
Opsi ini mendapat sanggahan dari sejumlah kalangan antara lain dari Ibn Dihyah al-Kalbi, Abu Syamah al-Maqdisi, dan Ibn Hajar al-Asqalani.
Opsi pendapat lainya menyatakan, Isra Miraj terjadi di 27 atau 17 malam Rabiul Awwal. Imam as-Sakhawi dalam kitab Uyun al-Atsar menegaskan, opsi ini lah yang paling populer.
Pandangan ini merupakan pendapat beberapa sahabat antara lain, Ibn Abbas, Abdullah bin Amar bin al-Ash, Ummu Salamah, dan Aisyah.
Kekalahan Romawi di Perang Tabuk
Rajab
juga merupakan bulan kemenangan militer Rasulullah dalam Perang Tabuk,
yang terjadi pada 9 Hijriyah atau 630 M, dan menandai dominasi otoritas
Islam atas seluruh Semenanjung Arab
Meskipun menempuh perjalanan yang berat dari Madinah menuju Syam, sebanyak 30 ribu pasukan Muslim tetap melaluinya. Tentara Romawi yang telah berada di Tabuk siap untuk menyerang umat Islam.
Tetapi ketika mereka mendengar jumlah dan kekuatan tentara Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah mereka terkejut dan bergegas kembali ke Syam menyelamatkan benteng-benteng mereka.
Hal ini menyebabkan penaklukan Tabuk menjadi sangat mudah dan dilakukan tanpa perlawanan. Rasulullah menetap di tempat ini selama sebulan. Beliau mengirimkan surat kepada para pemimpin dan gubernur di bawah kendali Romawi untuk membuat perdamaian. Pemimpin daerah Romawi menyetujuinya dan membayar upeti.
Meskipun menempuh perjalanan yang berat dari Madinah menuju Syam, sebanyak 30 ribu pasukan Muslim tetap melaluinya. Tentara Romawi yang telah berada di Tabuk siap untuk menyerang umat Islam.
Tetapi ketika mereka mendengar jumlah dan kekuatan tentara Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah mereka terkejut dan bergegas kembali ke Syam menyelamatkan benteng-benteng mereka.
Hal ini menyebabkan penaklukan Tabuk menjadi sangat mudah dan dilakukan tanpa perlawanan. Rasulullah menetap di tempat ini selama sebulan. Beliau mengirimkan surat kepada para pemimpin dan gubernur di bawah kendali Romawi untuk membuat perdamaian. Pemimpin daerah Romawi menyetujuinya dan membayar upeti.
Shalahuddin Al-Ayyubi Merebut Al-Aqsha dari Tentara Salib
Peristiwa
lainnya yaitu terjadinya pada bulan ini, adalah pembebasan Yerussalem
dari cengkaraman Tentara Salib Eropa yang telah memerintah selama hampir
satu abad.
Peristiwa ini terjadi pada Rajab 1187 M yang dipimpin oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Penaklukan ini bukan hanya karena pentingnya Yerusalem dalam Islam, tetapi juga karena sepak terjang Tentara Salib menaklukkan negeri-negeri Muslim.
Menaklukkan Yerusalem, Shalahuddin masuk ke gerbang kota dengan damai. Tak ada pembantaian warga sipil. Sultan Ayyubiyah ini menjamin keselamatan dan kebebasan beribadah semua pemeluk agama.
Peristiwa ini terjadi pada Rajab 1187 M yang dipimpin oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Penaklukan ini bukan hanya karena pentingnya Yerusalem dalam Islam, tetapi juga karena sepak terjang Tentara Salib menaklukkan negeri-negeri Muslim.
Menaklukkan Yerusalem, Shalahuddin masuk ke gerbang kota dengan damai. Tak ada pembantaian warga sipil. Sultan Ayyubiyah ini menjamin keselamatan dan kebebasan beribadah semua pemeluk agama.
Terkecuali, pasukan Salib yang dia minta
keluar dari kota. Hal pertama yang dilakukan Shalahuddin saat memasuki
Yerusalem adalah mencopot tiang salib dari atas Kubah Batu.
Carole Hillenbrand dalam The Crusade: Islamic Perspective, mengisahkan, sebuah salib besar dipancangkan di atas kubah batu pada masa penaklukkan Yerusalem oleh kaum Frank. Mereka menghiasi al-Aqsha dengan patung, altar dan gambar bunda Maria.
“Ketika kaum Muslim memasuki kota itu, pada hari Jumat, sekelompok orang naik ke puncak kubah untuk menurunkan Salib itu. Ketika mereka telah tiba di puncak Kubah, semua orang berteriak bersama-sama,” kenang Hillenbrand.
Tentara Salib berulang kali mencoba merebut kembali Yerusalem dari tangan Shalahuddin, tetapi selalu teratasi. Hingga kematian Shalahuddin pada 1193, Dinasti Ayyubiyah masih menguasai Yerusalem.
Carole Hillenbrand dalam The Crusade: Islamic Perspective, mengisahkan, sebuah salib besar dipancangkan di atas kubah batu pada masa penaklukkan Yerusalem oleh kaum Frank. Mereka menghiasi al-Aqsha dengan patung, altar dan gambar bunda Maria.
“Ketika kaum Muslim memasuki kota itu, pada hari Jumat, sekelompok orang naik ke puncak kubah untuk menurunkan Salib itu. Ketika mereka telah tiba di puncak Kubah, semua orang berteriak bersama-sama,” kenang Hillenbrand.
Tentara Salib berulang kali mencoba merebut kembali Yerusalem dari tangan Shalahuddin, tetapi selalu teratasi. Hingga kematian Shalahuddin pada 1193, Dinasti Ayyubiyah masih menguasai Yerusalem.
Runtuhnya Kesultanan Ottoman di Turki
Berabad-abad
kemudian, tepatnya pada 1924 M, pada Rajab kembali menuliskan sejarah
bagi umat Islam. Namun kali ini, tidak seperti peristiwa sebelumnya.
Sejarah yang terjadi Pada 28 Rajab ini merupakan runtuhnya Kesultanan Ottoman di Turki yang dihapus oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Namun, ungkap William L & Martin Bunton dalam bukunya A History of the Modern Middle East, kehidupan masyarakat Turki berubah ketika Turki dinyatakan sebagai sebuah negara sekuler.
Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad digantikan oleh sistem Barat.
Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk, ia melakukan reformasi secara menyeluruh baik reformasi sosial, ekonomi, dan administrasi.
Sejarah yang terjadi Pada 28 Rajab ini merupakan runtuhnya Kesultanan Ottoman di Turki yang dihapus oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Namun, ungkap William L & Martin Bunton dalam bukunya A History of the Modern Middle East, kehidupan masyarakat Turki berubah ketika Turki dinyatakan sebagai sebuah negara sekuler.
Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad digantikan oleh sistem Barat.
Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Ataturk, ia melakukan reformasi secara menyeluruh baik reformasi sosial, ekonomi, dan administrasi.
Resep Shalat Khusyuk dari Imam Ghazali
Posted by PKS KABONENA on
shalat tahajud/ilustrasi |
REPUBLIKA.CO.ID, Khusyuk dalam shalat merupakan ukuran dan
tanda kekhusyukan hati. Bagaimana khusyuk dihadirkan? Imam Ghazali
menawarkan resep berikut. Lahiriah perintah, kata Al-Ghazali, adalah
wajib, sedangkan lalai adalah lawan ingat. Yang lalai dalam semua
shalatnya, bagaimana mungkin dia bisa mendirikan shalat untuk
mengingat-Nya?
Kehadiran hati adalah ruh shalat. Minimum saat mulai takbiratul
ihram. Kurang dari ini adalah kebinasaan. Semakin bertambah kehadiran
hati, semakin bertambah pula ruh tersebut ada dalam bagian-bagian
shalat.
Berapa banyak orang hidup tapi tidak punya daya gerak hingga seperti mayit. Demikian pula orang yang lalai dalam seluruh pelaksanan shalat kecuali pada waktu takbiratul ihram. Seperti orang hidup yang tidak punya daya gerak sama sekali. Ketahuilah, kata Al-Ghazali, makna batin memiliki banyak ungkapan tetapi seluruhnya terangkum dalam enam kalimat. Yaitu: kehadiran hati, tafahhum, takzim, haibah, raja'da haya'. Kehadiran hati ialah mengosongkan hati dari hal-hal yang tidak perlu hingga dia senantiasa sadar, tidak berpikiran liar.
Tafahhum adalah paham terhadap makna. Takzim itu rasa hormat. Haibah adalah rasa takut yang bersumber dari rasa hormat. Raja' adalah pengharapan dan haya adalah rasa malu.
Faktor penyebab kehadiran hati adalah himmah atau perhatian utama. Tafahhum berasal dari kebiasan berpikir untuk mengetahui makna. Takzim lahir dari dua makrifat (terhadap kemuliaan dan keagungan Allah dan terhadap kehinaan dan kefanaan dirinya). Haibah datang dari makrifat akan kekuasaan Allah, hukuman-Nya, pengaruh kehendak-Nya.
Penyebab timbulnya raja' adalah kelembutan Allah, kedermawanan-Nya, keluasaan nikmat-Nya, keindahan ciptaan-Nya, dan pengetahuan akan kebenaran janji-Nya. Sedang haya' muncul melalui perasaan serbakurang sempurna dalam beribadah dan pengetahuannya akan ketidakmampuan menunaikan hak-hak Allah.
Berdasarkan itu, manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, orang lalai yang mendirikan shalat, tetapi hatinya tidak hadir sama sekali. Orang yang mendirikan shalat dengan hati tak pernah lalai sama sekali. Ketiga orang lalai yang tidak mendirikan shalat.
Yang terbaik adalah tipe kedua. Dia tidak pernah lalai dalam shalat dan selalu menghidupkan hatinya. Dia bisa sangat konsentrasi sehingga tidak merasakan apa yang tengah terjadi di sekelilingnya. Bahkan sebagian orang wajahnya pucat dan dadanya berguncang karena takut. Ini tak mustahil dicapai manusia.
Apalagi banyak orang mengalami hal serupa karena takut pada raja dunia. Jika kita termasuk orang yang menginginkan akhirat, hendaknya tidak melalaikan berbagai peringatan yang terdapat dalam syarat-syarat dan rukun-rukun shalat.
Syarat-syarat yang mendahului shalat adalah azan, bersuci, menutup aurat, menghadap kiblat, berdiri tegak lurus dan niat. Ketika mendengar seruan muazin hadirkanlah dalam hati gambaran dahsyatnya seruan hari kiamat dan bersegeralah dengan lahir dan batin untuk segera memenuhinya.
Orang-orang yang bersegera memenuhi seruan ini adalah orang-orang yang dipangil dengan penuh lemah lembut pada hari 'pergelaran akbar'. Arahkan hati kepada seruan ini.
''Jika kita bisa mendapatinya dengan penuh kegembiraan, kesenangan, selalu berkeinginan untuk memulainya, maka ketahuilah rasa khusyuk akan datang kepadamu,'' kata Said Hawwa dalam buku Tazkiyatun Nafs/ (Menyucikan Jiwa)
Berapa banyak orang hidup tapi tidak punya daya gerak hingga seperti mayit. Demikian pula orang yang lalai dalam seluruh pelaksanan shalat kecuali pada waktu takbiratul ihram. Seperti orang hidup yang tidak punya daya gerak sama sekali. Ketahuilah, kata Al-Ghazali, makna batin memiliki banyak ungkapan tetapi seluruhnya terangkum dalam enam kalimat. Yaitu: kehadiran hati, tafahhum, takzim, haibah, raja'da haya'. Kehadiran hati ialah mengosongkan hati dari hal-hal yang tidak perlu hingga dia senantiasa sadar, tidak berpikiran liar.
Tafahhum adalah paham terhadap makna. Takzim itu rasa hormat. Haibah adalah rasa takut yang bersumber dari rasa hormat. Raja' adalah pengharapan dan haya adalah rasa malu.
Faktor penyebab kehadiran hati adalah himmah atau perhatian utama. Tafahhum berasal dari kebiasan berpikir untuk mengetahui makna. Takzim lahir dari dua makrifat (terhadap kemuliaan dan keagungan Allah dan terhadap kehinaan dan kefanaan dirinya). Haibah datang dari makrifat akan kekuasaan Allah, hukuman-Nya, pengaruh kehendak-Nya.
Penyebab timbulnya raja' adalah kelembutan Allah, kedermawanan-Nya, keluasaan nikmat-Nya, keindahan ciptaan-Nya, dan pengetahuan akan kebenaran janji-Nya. Sedang haya' muncul melalui perasaan serbakurang sempurna dalam beribadah dan pengetahuannya akan ketidakmampuan menunaikan hak-hak Allah.
Berdasarkan itu, manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, orang lalai yang mendirikan shalat, tetapi hatinya tidak hadir sama sekali. Orang yang mendirikan shalat dengan hati tak pernah lalai sama sekali. Ketiga orang lalai yang tidak mendirikan shalat.
Yang terbaik adalah tipe kedua. Dia tidak pernah lalai dalam shalat dan selalu menghidupkan hatinya. Dia bisa sangat konsentrasi sehingga tidak merasakan apa yang tengah terjadi di sekelilingnya. Bahkan sebagian orang wajahnya pucat dan dadanya berguncang karena takut. Ini tak mustahil dicapai manusia.
Apalagi banyak orang mengalami hal serupa karena takut pada raja dunia. Jika kita termasuk orang yang menginginkan akhirat, hendaknya tidak melalaikan berbagai peringatan yang terdapat dalam syarat-syarat dan rukun-rukun shalat.
Syarat-syarat yang mendahului shalat adalah azan, bersuci, menutup aurat, menghadap kiblat, berdiri tegak lurus dan niat. Ketika mendengar seruan muazin hadirkanlah dalam hati gambaran dahsyatnya seruan hari kiamat dan bersegeralah dengan lahir dan batin untuk segera memenuhinya.
Orang-orang yang bersegera memenuhi seruan ini adalah orang-orang yang dipangil dengan penuh lemah lembut pada hari 'pergelaran akbar'. Arahkan hati kepada seruan ini.
''Jika kita bisa mendapatinya dengan penuh kegembiraan, kesenangan, selalu berkeinginan untuk memulainya, maka ketahuilah rasa khusyuk akan datang kepadamu,'' kata Said Hawwa dalam buku Tazkiyatun Nafs/ (Menyucikan Jiwa)
Sumber : Pusat Data Republika
Berita Foto | Anggota Legislatif PKS Palu Menyalurkan Bantuan Dana Bergulir
Posted by PKS KABONENA on
Palu. Program dana bergulir yang dicanangkan oleh Anggota Legislatif DPRD Kota Palu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) makin mendapatkan respon masyarakat.
Program ini dinilai sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Dana bergulir ini pun dianggap program prorakyat kecil.
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Rusman Ramli, ST , yang juga ketua Fraksi PKS DPRD Palu, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Alhamdulillah sudah menunaikan Amanah "Berkhidmat Untuk Rakyat" penyaluran Bantuan Dana Bergulir untuk pelaku usaha kecil rumahtangga.. Beragam usaha yang menjadi aktivitas keseharian mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Rusman Ramli, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil diantaranya penjual gorengan, binte, kue kering, dll.. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
Program
dana bergulir Rp 1 miliar per kelurahan milik pasangan Supomo
Guntur-Kadir Halid (SuKa) makin mendapatkan respon masyarakat. Program
ini dinilai sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Dana bergulir ini pun
dianggap program prorakyat kecil.
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
Program
dana bergulir Rp 1 miliar per kelurahan milik pasangan Supomo
Guntur-Kadir Halid (SuKa) makin mendapatkan respon masyarakat. Program
ini dinilai sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Dana bergulir ini pun
dianggap program prorakyat kecil.
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
Program
dana bergulir Rp 1 miliar per kelurahan milik pasangan Supomo
Guntur-Kadir Halid (SuKa) makin mendapatkan respon masyarakat. Program
ini dinilai sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Dana bergulir ini pun
dianggap program prorakyat kecil.
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
Program
dana bergulir Rp 1 miliar per kelurahan milik pasangan Supomo
Guntur-Kadir Halid (SuKa) makin mendapatkan respon masyarakat. Program
ini dinilai sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Dana bergulir ini pun
dianggap program prorakyat kecil.
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
“Ini menyentuh langsung ke masyarakat. Tentu kami mendukung penuh program semacam ini,” kata Mina, salah seorang warga Parangtambung, kemarin.
Memberikan bantuan modal usaha, terangnya, akan sangat membantu dalam mengembangkan usaha. “Kalau bukan pemerintah, siapa lagi yang mau perhatikanki warga kecil kasian,” ujarnya.
Sebelumnya, Kadir Halid, menyebut dana bergulir tersebut diperuntukkan bagi usaha rumah tangga dan usaha kecil. “Dana bergulir ini tidak berbunga, dan prosesnya tidak memberatkan,” ujarnya.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/program-dana-bergulir-suka-prorakyat.html#sthash.1RZEj3cm.dpuf
5 Solusi PKS Entaskan Masalah Pendidikan Nasional
Posted by PKS KABONENA on
Ketua Bidang Kesra DPP PKS Fahmy Alaydroes |
Jakarta (2/5) - Hari Pendidikan Nasional yang
diperingati tiap 2 Mei selalu mengingatkan bangsa Indonesia jika
membangun pendidikan nasional adalah amanat konstitusi.
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS Fahmy Alaydroes
menegaskan Pasal 31 ayat 3 UUD 1945 jelas mengamanatkan pemerintah untuk
menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan.
Fahmy melanjutkan saat ini pendidikan nasional yang formal terwujud dan bentuk sekolah. Sekolah di Indonesia, papar Fahmy, saat ini terdiri dari 50 juta siswa dan 2,6 juta guru.
"Sistem ini merupakan sistem pendidikan terbesar ketiga di Asia dan bahkan terbesar keempat di dunia di belakang China, India dan Amerika Serikat," kata Fahmy di Gedung DPP PKS Jln TB Simatupang, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Hanya saja, Fahmy mencatat, sampai kini sistem pendidikan nasional belum menemukan bentuknya yang efektif. Masih banyak masalah dan kekurangan.
Ia merinci kurikulum Pendidikan Nasional belum mewujud dengan baik, masih rumit dan ruwet. Sampai kini, Kurikulum Pendidikan Nasional masih belum jelas dan ajeg. Padahal, ujarnya, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. "Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan," tegas Fahmy.
Selanjutnya faktor guru yang paling menentukan dalam hal baik atau tidaknya proses pendidikan, juga sarat masalah. Rata-rata kemampuan guru masih buruk. Hasil Uji Kompetensi Guru tahun 2015 menunjuk angka rata-rata 5,5. "Bagaimana mereka dapat mengajar dengan baik, kalau kompetensinya selemah itu?" ujar dia.
Kurikulum yang masih belum jelas dan kemampuam guru yang lemah tentu saja akan melahirkan wajah buram potret pendidikan nasional. Fahmy mencontohkan saat ini peringkat kemampuan sains, matematika dan membaca anak-anak Indonesia berada pada peringkat 10 terburuk di antara 76 negara di dunia. "Sebagaimana yang diukur oleh Organizational of Economic Country Development," ujar dia.
Melihat fakta dan realita Pendidikan Nasional kini, Fahmy mendorong pemerintah segera mengambil langkah taktis.
Pertama, merumuskan dan mendeklarasikan visi pembangunan Pendidikan Nasional yang berkelanjutan, setidaknya sampai 20 tahun ke depan. "Catatannya harus melibatkan semua stakeholders, dan menjadikannya visi bersama," ungkap Fahmy memberi solusi.
Kedua, menjadikan guru sebagai pilar utama peningkatan mutu pendidikan nasional. Caranya, memastikan ketersediaaan dan kebersediaan tenaga pendidik handal dan berintegritas. "Yang paling penting menjamin kehidupan dan kesejahteraan mereka," ungkap Solusi.
Ketiga, membangun kurikulum berjangka panjang dan berkelanjutan berlandaskan filsafat pembangun manusia Indonesia berdasarkan Agama, Pancasila, UUD 1945 sehingga terhindar dari kebijakan yang sporadis dan politis.
Keempat menghidupkan, mendukung dan memfasilitasi terbentuknya komunitas dan gerakan pendidikan di tengah masyarakat. Menjadikan mereka sebagai mitra pemerintah dalam usaha memajukan sistem pendidikan nasional.
"Terakhir mengendalikan dan melakukan pembinaan kepada seluruh media dan siaran televisi untuk mendukung terwujudnya sistem pendidikan nasional," ujar Fahmy.
Meski masih menyisakan masalah, Fahmy meminta seluruh elemen masyarakat bahu membahu mewujudkan gerakan pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa. "Dan akhirnya selamat Hari Pendidikan Nasional mari mendidik bangsa untuk menjadi bangsa yang bermartabat dan berdaulat," tukas dia .
Fahmy melanjutkan saat ini pendidikan nasional yang formal terwujud dan bentuk sekolah. Sekolah di Indonesia, papar Fahmy, saat ini terdiri dari 50 juta siswa dan 2,6 juta guru.
"Sistem ini merupakan sistem pendidikan terbesar ketiga di Asia dan bahkan terbesar keempat di dunia di belakang China, India dan Amerika Serikat," kata Fahmy di Gedung DPP PKS Jln TB Simatupang, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Hanya saja, Fahmy mencatat, sampai kini sistem pendidikan nasional belum menemukan bentuknya yang efektif. Masih banyak masalah dan kekurangan.
Ia merinci kurikulum Pendidikan Nasional belum mewujud dengan baik, masih rumit dan ruwet. Sampai kini, Kurikulum Pendidikan Nasional masih belum jelas dan ajeg. Padahal, ujarnya, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. "Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan," tegas Fahmy.
Selanjutnya faktor guru yang paling menentukan dalam hal baik atau tidaknya proses pendidikan, juga sarat masalah. Rata-rata kemampuan guru masih buruk. Hasil Uji Kompetensi Guru tahun 2015 menunjuk angka rata-rata 5,5. "Bagaimana mereka dapat mengajar dengan baik, kalau kompetensinya selemah itu?" ujar dia.
Kurikulum yang masih belum jelas dan kemampuam guru yang lemah tentu saja akan melahirkan wajah buram potret pendidikan nasional. Fahmy mencontohkan saat ini peringkat kemampuan sains, matematika dan membaca anak-anak Indonesia berada pada peringkat 10 terburuk di antara 76 negara di dunia. "Sebagaimana yang diukur oleh Organizational of Economic Country Development," ujar dia.
Melihat fakta dan realita Pendidikan Nasional kini, Fahmy mendorong pemerintah segera mengambil langkah taktis.
Pertama, merumuskan dan mendeklarasikan visi pembangunan Pendidikan Nasional yang berkelanjutan, setidaknya sampai 20 tahun ke depan. "Catatannya harus melibatkan semua stakeholders, dan menjadikannya visi bersama," ungkap Fahmy memberi solusi.
Kedua, menjadikan guru sebagai pilar utama peningkatan mutu pendidikan nasional. Caranya, memastikan ketersediaaan dan kebersediaan tenaga pendidik handal dan berintegritas. "Yang paling penting menjamin kehidupan dan kesejahteraan mereka," ungkap Solusi.
Ketiga, membangun kurikulum berjangka panjang dan berkelanjutan berlandaskan filsafat pembangun manusia Indonesia berdasarkan Agama, Pancasila, UUD 1945 sehingga terhindar dari kebijakan yang sporadis dan politis.
Keempat menghidupkan, mendukung dan memfasilitasi terbentuknya komunitas dan gerakan pendidikan di tengah masyarakat. Menjadikan mereka sebagai mitra pemerintah dalam usaha memajukan sistem pendidikan nasional.
"Terakhir mengendalikan dan melakukan pembinaan kepada seluruh media dan siaran televisi untuk mendukung terwujudnya sistem pendidikan nasional," ujar Fahmy.
Meski masih menyisakan masalah, Fahmy meminta seluruh elemen masyarakat bahu membahu mewujudkan gerakan pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa. "Dan akhirnya selamat Hari Pendidikan Nasional mari mendidik bangsa untuk menjadi bangsa yang bermartabat dan berdaulat," tukas dia .
Cetak Kader Perempuan Pelopor, PKS Kembali Adakan Diklat
Posted by PKS KABONENA on Senin, 02 Mei 2016
Wakil Ketua BPKK DPP PKS Diah Nurwitasari dalam Diklat Perempuan Pelopor, di Gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, Ahad (1/5). Foto: Tyarin |
Jakarta (1/5) -
Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS kembali
mengadakan agenda Diklat Perempuan Pelopor. Selain dilatih menjadi
pemimpin, pada diklat sesi ketiga tersebut para peserta perempuan juga dilatih tentang networking dan fundraising agar menjadi pembina masyarakat baik dalam komunitas atau masyarakat secara umum.
"Perempuan pelopor yang bekerja mulai
dari basis massa akar rumput harus bekerjasama dengan banyak pihak,
antara lain, agar hasil kerja tersebut memberi dampak sosial yang besar
dan dapat membawanya pada puncak prestasi yang mendapat pengakuan
publik," ujar Dwi Septiawati Djafar, Ketua Dept Peningkatan Kapasitas
Kader Perempuan BPKK DPP PKS, di Gedung DPP PKS, Jl TB Simatupang no 82,
Jakarta Selatan, Ahad (1/5).
Menurutnya, untuk menjadikan basis massa
yang dikelola oleh pelopor PKS menjadi tumbuh dan berkembang serta
mandiri, faktor dana memiliki peran yang cukup signifikan. Kepiawaian
kader PKS untuk melihat peluang positif serta memunculkan ide-ide
kreatif dalam kegiatan fundrising mutlak diperlukan.
Sementara itu, Wakil Ketua BPKK DPP PKS
Diah Nurwitasari menyampaikan dalam materi “Local Strategic dan
Partnership” bahwa kesuksesan perempuan membangun networking tergantung
bagaimana menarasikan gagasan.
“Kesuksesan membangun network
tergantung kepada bagaimana cara kita menarasikan ide-ide kita sehingga
menjadi ide bersama, kepentingan bersama yang kemudian menjadi
kepentingan bersama,” kata Diah.
Beberapa tokoh yang menjadi narasumber
untuk menyampaikan masalah membangun jaringan ialah Diah Nurwitasari,
pendiri The Little Hijab Homeschooling serta Deaf Community Galuh Sukmara, S.Psi. dan
pendiri LTQ Iqro Ustazah Rif'ah. Keduanya menyampaikan materi “Best
Practice Membangun Jaringan” sementara Pengelola Koperasi Salimah yang
diwakili oleh Eko Sri Wahyuni, SE, dan Ratih Mutualika dari Pengelola
Kampung Asri memaparkan materi “Best Practice Dalam Penggalangan Dana”. (pks.or.id)